Menuju konten utama

Rangkuman IPA: Siklus Metamorfosis Sempurna-Ametamorfosis & Contoh

Metamorfosis adalah salah satu fase perkembangan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang mengakibatkan perubahan bentuk fisik

Rangkuman IPA: Siklus Metamorfosis Sempurna-Ametamorfosis & Contoh
Kupu-kupu mengisap nektar atau sari bunga di halaman rumah warga Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (6/2/2020). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/wsj.

tirto.id - Secara umum definisi siklus hidup adalah sebuah rangkaian kejadian yang berulang secara tetap dan teratur, yang menunjukkan suatu perkembangan individu makhluk hidup sejak dilahirkan sampai akhir pertumbuhannya.

Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan yang dalam proses pertumbuhan tersebut makhluk hidup mengalami peningkatan ukuran pada semua atau sejumlah bagian pada tubuhnya.

Singkatnya, siklus hidup merupakan fase dari lahir, tumbuh menjadi dewasa, dan kemudian menghasilkan keturunan oleh suatu makhluk hidup.

Siklus hidup yang di alami oleh hewan itu berbeda-beda. Namun, secara umum, siklus hidup yang dialami oleh hewan dibagi atas metamorfosis dan ametamorfosis (tanpa metamorfosis). Berikut penjelasannya:

Infografik SC Siklus Hidup Hewan

Infografik SC Siklus Hidup Hewan. tirto.id/Sabit

Metamorfosis

Metamorfosis merupakan salah satu fase perkembangan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang mengakibatkan perubahan bentuk fisik atau struktur, setelah mengalami kelahiran dan penetasan.

Perubahan fisik yang terjadi disebabkan oleh adanya akibat dari pertumbuhan sel, dan tahap diferensiasi (perubahan) sel secara keseluruhan tidak sama.

Saat bermetamorfosis hewan akan mengalami tahap demi tahap metamofosis secara berurutan. Mengutip Modul Ilmu Pengetahuan Alam (2017), "Siklus Hidup dan Pelestarian Hewan dan Tumbuhan Langka", berdasarkan bentuk tubuhnya, hewan dibedakan mengalami dua jenis metamorfosis yaitu:

a.) Metamorfosis sempurna

Metamorfosis sempurna ini merupakan siklus hidup hewan yang mengalami perubahan bentuk yang sangat berbeda apabila dibandingkan dengan sebelum dan setelah melahirkan. Tahap metamorfosis sempurna terjadi pada beberapa hewan seperti lalat, kupu-kupu, katak dan nyamuk.

Contoh:

Metamorfosis sempurna yang dialami kupu-kupu meliputi beberapa fase, dengan tahapan: Telur > Larva > Kepompong > Kupu-kupu.

Telur kupu-kupu biasanya akan diletakkan dibawah daun. Setelah 3-5 hari, telur-telur ini berubah menjadi larva. Larva, dalam siklus hidup kupu-kupu biasanya kita kenal sebagai ulat.

Ulat-ulat ini biasanya akan berganti kulit sebanyak 5-6 kali terlebih dahulu, sebelum mencari tempat untuk metamorphosis tahap berikutnya.

Saat berganti kulit dan mendapat tempat, barulah ulat ini menjadi kepompong atau pupa. Dalam fase ini, ulat biasanya akan berpuasa selama 7-20 hari sebelum bertransformasi secara sempurna menjadi kupu-kupu.

b.) Metamorfosis tidak sempurna

Metamorfosis yang tidak sempurna merupakan salah satu perubahan bentuk pada hewan, yang tidak terlalu nampak saat lahir dibandingkan setelah tahap dewasa.

Jika dalam memamorfosis sempurna transformasi bentuk begitu berbeda, misalnya dari ulat ke kupu-kupu, dalam siklus ini perubahan fisik dari tahap sebelum dan sesudahnya tak jauh berbeda.

Adaun contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yaitu jangkrik, belalang dan kecoak.

Contoh tahapan metamorphosis tidak sempurna yang dialami belalang meliput: Telur > Nimfa > Imago.

Sebagai petelur, belalang betina akan meletakkan telur yang dibuahi dalam bentuk polong telur, baik di pasir atau di antara serasah daun. Setiap polongnya, terdiri dari 10-300 telur dengan bentuk yang menyerupai butiran nasi.

Setelah menetas, nimfa atau belalang muda akan mulai memakan dedaunan tanaman lunak dan segar. Dalam tahap ini, belalang memiliki warna yang ringan, tidak memiliki sayap, dan juga belum memiliki organ reproduksi.

Secara umum, nimfa akan mengalami 5-6 proses ganti kulit dan mengubah bentuk serta struktur tubuhnya hingga menjadi dewasa.

Setelah 25-30 hari, sayap pada nimfa akan berkembang sepenuhnya dan daur hidup belalang pun berada pada proses terakhir.

Tanpa Metamorfosis

Siklus hidup hewan tanpa metamorfosis disebut juga dengan ametamorfosis. Contoh hewan dengan siklus hidup ini, misalnya mamalia, seperti kucing, kucing, gajah, atau sapi; dan unggas, seperti burung, angsa, atau ayam.

Hewan yang punya siklus hidup tanpa metamorfosis tidak mengalami perubahan bentuk yang jauh berbeda dari induknya. Meskipun saat masih kecil seekor hewan terlihat berbeda dari induknya, ini belum tentu disebut sebagai metamorfosis.

Misalnya, unggas seperti burung atau ayam saat kecil hanya punya sedikit bulu yang lembut. Karena mengalami pertumbuhan dan perkembangan, lama kelamaan anak burung atau anak ayam itu makin mirip induknya.

Namun, perkembangan dan pertumbuhan unggas tidak disebut metamorfosis, karena sejak awal kelahiran, bentuk tubuh anak unggas sudah sama dengan induknya.

Siklus hidup tanpa metamorphosis melibatkan proses berkembang biak seperti beranak ataupun bertelur pada hewan.

Contoh:

  • Siklus hidup ayam (bertelur)
Ayam berkembangbiak dengan cara bertelur. Setelah bertelur, telur tersebut dierami selama kurang lebih 21 hari agar dapat menetas. Setelah menetas telur menjadi anak ayam dengan bulu-bulu halus ditubuhnya.

Lama kelamaan, anak ayam tersebut tumbuh besar dan bulu-bulu halusnyapun berubah menjadi banyak, tebal sama seperti induknya. Setelah dewasa, hewan berkembang biak dan kembali menghasilkan telur. Begitu seterusnya.

  • Siklus hidup kucing (beranak)
Kucing berkembang biak dengan cara melahirkan atau beranak. Sebelum melahirkan, kucing mengalami masa kehamilan selama 3 bulan. Setelah 3 bulan, barulah kucing tersebut melahirkan anak kucing yang sama seperti induknya.

Anak kucing yang baru dilahirkan belum bisa makan sendiri, dan hanya dapat menyusui. Setelah lebih dari satu bulan, barulah anak kucing tersebut bisa memakan makanan yang lain, hingga tumbuh menjadi dewasa dan melakukan perkembangbiakan lagi.

Baca juga artikel terkait METAMORFOSIS atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Yulaika Ramadhani