Menuju konten utama

Rangkap Komisaris Mahesa, CEO Jouska Bantah Kelola Saham Klien

Aakar Abyasa tegaskan adanya kesalahpahaman yang terjadi akibat intensnya komunikasi antara Jouska, klien dan Mahesa.

Rangkap Komisaris Mahesa, CEO Jouska Bantah Kelola Saham Klien
Ilustrasi Jouska. foto/jouska

tirto.id - CEO PT Jouska Finansial Indonesia alias Jouska, Aakar Abyasa menegaskan pihaknya tidak pernah mengelola dana klien. Ia mengklarifikasi kesalahpahaman publik bahwa Jouska melampaui kewenangan dengan mengelola dana, bahkan mentransaksikan portofolio saham klien.

Menurut Aakar, selama ini Jouska bahkan tidak punya akses ke rekening saham nasabah, sehingga tidak bisa mengelola dana, apalagi memperjualbelikan saham klien.

"Jouska juga tidak pernah menerima komisi atas transaksi saham klien yang dikelola oleh Mahesa (PT Mahesa Strategis Indonesia). Advisor Jouska hanya sebatas menyarankan klien Jouska yang ingin dibantu mengembangkan portofolio sahamnya, untuk dibantu para broker saham yang tergabung dalam Mahesa," ujar Aakar dalam konferensi pers, Selasa (1/9/2020).

Ia menjelaskan, karena berbeda lingkup pekerjaan, maka kontrak klien dengan Jouska berbeda dan terpisah dengan kontrak klien dengan Mahesa. Dengan Jouska, kontrak klien hanya berisi tentang kegiatan advisory antara advisor Jouska dengan klien. Sementara dengan Mahesa, klien Jouska sudah menandatangani surat kesepakatan bersama untuk ditransaksikan sahamnya oleh broker di Mahesa.

Lebih lanjut, Aakar menjelaskan bahwa hanya ada dua pihak yang memiliki akses ke username dan password dari rekening dana nasabah, yaitu klien itu sendiri dan broker saham yang tergabung dalam Mahesa. Yang terjadi adalah broker di Mahesa yang mentransaksikan jual-beli saham klien, atas persetujuan tertulis dari klien itu sendiri, dalam surat kesepakatan bersama antara klien dengan Mahesa, bukan dengan Jouska.

"Dalam hal ini hanya 2 pihak yang punya akses, klien sendiri dan broker saham. Sehingga tidak benar rekening klien bisa diakses oleh Jouska. Yang terjadi adalah broker Mahesa menginvestasikan dan jual beli uang klien atas kesepakatan tertulis surat kuasa dari kilen sendiri dalam surat kesepakatan bersama antara klien dan Mahesa," jelas dia.

Namun karena advisor Jouska berkomunikasi secara rutin dengan klien, termasuk membantu klien dalam hampir segala bentuk komunikasi dengan pihak ketiga, maka klien dan publik mengira Mahesa adalah Jouska meskipun Aakar juga adalah komisaris dari Mahesa. Atas kesalahpahaman ini, CEO Jouska Aakar Abyasa mengaku lalai dan bertanggung jawab penuh.

“Saya mohon maaf atas kesalahan dan kelalaian dari saya sebagai CEO dari Jouska, di mana saat klien kami bertambah pesat dan ada SOP komunikasi yang belum diperbaiki. Terlalu intensnya komunikasi antara advisor Jouska dengan klien termasuk membantu dalam komunikasi terkait pihak ketiga rupanya membuat klien menyamakan bahwa Mahesa adalah Jouska,” terang dia.

Aakar Abyasa juga menjelaskan bahwa PT Jouska Finansial Indonesia dan PT Mahesa Strategis Indonesia adalah dua entitas berbeda, berada di dua lokasi kantor yang berbeda, dan tidak ada perjanjian kerja sama antara Jouska dan Mahesa. Jouska tidak pernah menerima komisi atas pembentukan portofolio saham yang dilakukan Mahesa, walaupun sebagian kecil klien Mahesa berasal dari referensi Jouska.

"Mahesa adalah semacam klub trading yang berisi kumpulan broker saham berlisensi, di mana saya hanya sebagai pemegang saham mayoritas pasif yang tidak terlibat dalam operasional Mahesa," tandasnya.

Baca juga artikel terkait PENIPUAN JOUSKA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri