Menuju konten utama

Ramzan Kadyrov: Seleb Instagram & Diktator Piaraan Putin

Jumlah follower Kadyrov di Instagram dua kali lipat jumlah penduduk Chechnya

Ramzan Kadyrov: Seleb Instagram & Diktator Piaraan Putin
Ramzan Kadyrov. FOTO/AP/Musa Sadulayev

tirto.id - Para tiran abad 21 kadang berperilaku ganjil. Berlusconi di Italia sengaja tampil mesum di depan publik. Donald Trump mengungkapkan perasaan marah, sedih, gembira, dan mengecam oposisi di Twitter. Sementara itu, foto-foto resmi Putin yang mencakup puluhan pose bugar di atas kuda dan di gym beredar luas di media massa.

Dunia Ramzan Kadyrov, presiden Chechnya, tak kalah ganjilnya. Media punya catatan panjang soal kelakuan Kadyrov. Media Vox meledeknya “Tiran Buas dan Seleb Instagram," The Independent menyebutnya “Raja-Ksatria Chechnya,” dan Daily Beast mewartakan, “Setelah mendapat transfusi darah dari seorang keturunan Muhammad, kini dia mengklaim punya darah nabi.”

Di luar segala keganjilan itu, satu predikat tidak pernah melekat ke Kadyrov dan pemerintahannya: demokratis.

Tiran, diktator, dan orang kuat adalah tema yang dipakai media untuk menyebut Kadyrov. Ia baru berusia 31 tahun ketika ditunjuk Putin jadi presiden negeri anggota Federasi Rusia itu pada 2007. Pada 2017 dia menyita perhatian dunia lantaran mendirikan kamp konsentrasi untuk kaum homoseksual. Ditunjuk Putin, Kadyrov memerintah dengan milisi, hukum syariah (sesuai interpretasi pribadinya), dan Instagram.

“Hukum federal sama sekali tak berlaku, ucap aktivis HAM Svetlana Gannushkina kepada Joshua Yaffa dari New Yorker. “Tapi sistem hukum ala Chenchen juga tidak ada. Jadinya, hanya ada satu hukum yang dapat rumuskan dalam dua kata: perintah Ramzan.”

Salat di hadapan ular piton, berpelukan dengan Putin, bugar di gym, mengelus kuda, gulat, hingga mencari kucing yang hilang. Jika di linimasa Instagram Anda menemukan seorang pria bule berambut jagung, berperawakan gempal, energik, sekilas alay, dan sesekali mengenakan seragam militer, dapat dipastikan Anda sedang menyaksikan Kadyrov.

Akun @Kadyrov_95 berpengikut 2,8 juta user, lebih dari dua kali lipat penduduk Chechnya. Pada Januari 2016, jumlah penduduk Chechnya dilaporkan mencapai 1.395.678 jiwa.

Kekonyolan Kadyrov di Instagram berbanding terbalik dengan perilaku di dunia nyata—yang juga seringkali kontradiktif satu sama lain. Ia menganjurkan agar perempuan yang dinilai tak berpakaian serba tertutup sesuai syariah dipermalukan, tapi menghantam oposisi Islamis.

Ia gemar dansa-dansi, pesta, dan menyatakan “bangsa yang lupa akan tarian, ritme, dan musik nasional sesungguhnya berhenti jadi bangsa,” tapi juga mencitrakan diri sebagai seorang yang saleh, dengan klaim bahwa putranya yang berusia 6 tahun sudah hapal Quran.

Ia memberangus oposisi liberal-sekuler, tapi gemar mengundang selebritas liberal macam Hillary Swank yang dekat dengan Michelle Obama. Beberapa kasus investigasi pembunuhan politik mengarah kepadanya.

Selain kepemilikan atas milisi pribadi dan dukungan Putin, ditambah nasionalisme kultural, syariat Islam, dan pose-pose narsisistiknya itulah dia bisa bertahan selama sepuluh tahun.

Anak Pembelot

Meski terdengar konyol, Putin tak sembarangan mengangkat orang.

Ramzan Kadyrov adalah anak Akhmad Kadyrov, seorang pemimpin Chechnya yang membelot ke Rusia dalam Perang Chechen jilid II (1999-2009). Dalam Perang Chenchen I, yang meletus setelah Jenderal Dzhokhar Dudayev menyatakan kemerdekaan Chechnya dari Rusia, Akhmad memimpin milisi nasionalis, sebuah jabatan yang menurun ke putranya, Ramzan.

Baca juga:

Akhmad mengklaim salah satu alasan dirinya membelot ke pihak Rusia adalah semakin menghebatnya pengaruh wahabi dalam gerakan perlawanan Chenchen, yang menurutnya sama bahayanya dengan Rusia. Perang Chenchen pertama memang melibatkan milisi-milisi jihadis dari Saudi dan Turki, yang kemudian mendominasi kubu Chechnya Perang Chenchen II dari segi personel maupun kekuatan finansial. Mereka adalah produk dari Perang Soviet Afganistan (1979-1989) yang awalnya sengaja diundang untuk melatih milisi-milisi Chenchen.

Setelah ditahbiskan sebagai presiden pada 2003, Akhmad terbunuh dalam ledakan bom. Samil Basaev, pemimpin milisi Chenchen mengklaim bertanggungjawab atas aksi pemboman tersebut. Basaev, yang tewas pada 2009, sudah lama masuk dalam daftar teroris AS dan Rusia.

Dua tahun sebelum Akhmad terbunuh, Basaev mengklaim bertanggungjawab atas penyanderaan 850 penonton Teater Dubrovka yang menewaskan 170 warga Moskow. Basaev juga menyatakan dirinya terlibat dalam krisis penyanderaan sekolah Belsan di Ossetia-Alania Utara pada 2004.

Baca juga:

Aksi-aksi teror di jantung Rusia memberikan pelajaran pahit untuk Putin. Belum lagi, jauh di medan perang sana, pasukan Rusia memang sukses menguasai Grozny, tapi jumlah personelnya terus berkurang akibat gerilya yang terus berkobar. Putin terpaksa menandatangani perjanjian damai dan membuat konsesi dengan sejumlah tokoh setempat, memberikan otonomi ke Chechnya, serta mengadakan referendum untuk warga Chenchen untuk mensahkan konstitusi.

Kasus-Kasus di Sekeliling Kadyrov

Putin membutuhkan Kadyrov untuk menangani pemberontakan Islamis di Chechnya dan sekitarnya. Kadyrov pun tahu di mana letak peranannya. Pada 2014, Kadyrov mengirim pasukan khusus ke Ukraina untuk menghantam milisi separatis Donbass. Pada 2015 ia menawarkan jasanya ke Putin untuk memberantas ISIS dengan operasi darat. Putin menolak.operasi militer di Suriah diputuskan berlangsung lewat serangan udara.

Baca juga:

Sejumlah kalangan oposisi Putin melihat Kadyrov sebagai ancaman, bahkan berpotensi jadi calon pengganti Putin. Nikolay Petrov, kepala Center for Political Geographic Research, menyatakan Kadyrov punya bakat jadi “king-maker.” Puluhan ribu pasukannya takkan menolak melaksanakan perintah Kadyrov.

“Jika menteri pertahanan memerintahkan pasukan [Rusia] untuk menyerbut Kremlin, sulit baginya untuk bisa memastikan mereka semua akan menjalankan perintah. Tapi Kadyrov bisa.”

September 2016, organisasi Human Rights Watch merilis laporan yang menyatakan semakin liarnya pemberangusan para pengkritik Kadyrov. Laporan 56 halaman itu salah satunya menyebutkan pembunuhan aktivis HAM Natalia Estemirova pada 2009. Ketika dibunuh, Estemiroba sedang menyelidiki penculikan, penyiksaan dan pembunuhan ekstrayudisial yang berlangsung pada awal pemerintahan Kadyrov.

Infografik HUbungan rusia - chechnya

Kasus besar lainnya adalah adalah pembunuhan Yamadayev bersaudara.

Ruslan Yamadayev adalah seorang rekan Kadyrov dan pemimpin milisi pro-Rusia pada masa Perang Chenchen, dan mantan anggota parlemen. Pada 2008 sebuah mobil melintas dan memberondongkan peluru ke tubuhnya. Adik Ruslan, Sulim, bekas komandan pasukan pro-Rusia, melarikan diri ke Dubai namun menemui ajal dengan cara yang sama di sebuah parkiran mobil pada 2009.

Kadyrov diduga berada di balik pembunuhan tersebut. Yamadayev bersaudara, beberapa bulan sebelum tewas terbunuh, diketahui berkelahi dengan Kadyrov.

Selama bertahun-tahun, keduanya dipandang sebagai sangat Kadyrov, bahkan saat Perang Chenchen masih membara. Washington Post mencatat, begitu berkuasa, Kadyrov segera melucuti Sulim Yamadayev dari jabatan militernya sebagai langkah konsolidasi kekuasaannya di provinsi Vostok. Para jaksa penuntut umum mengeluarkan surat penangkapan Sulim atas dasar kasus penculikan, percobaan pembunuhan, serta kejahatan perang.

Organisasi Hak Asasi Manusia Rusia, Memorial, mengeluarkan pernyataan bahwa batalyon Vostok yang dipimpin Sulim memperlakukan tahanan perang dengan manusiawi dan tidak terlibat pembantaian massal.

Pada 27 Februari 2015, pemimpin oposisi Boris Nemtsov dibunuh. Zaur Dadayev dinyatakan sebagai pelaku. Penyelidikan otoritas Rusia memastikan Dadayev pernah bertugas sebagai perwira di pasukan Kadyrov. Kadyrov membela Dadayev dengan menyatakan bahwa pembunuhan tersebut kemungkinan didorong oleh dukungan Nemtsov terhadap penggambar kartun Nabi di majalah Charlie Hebdo.

Dadayev, menurut Kadyrov, “mengabdikan diri sepenuhnya demi Rusia.”

Baca juga artikel terkait DIKTATOR atau tulisan lainnya dari Windu Jusuf

tirto.id - Politik
Reporter: Windu Jusuf
Penulis: Windu Jusuf
Editor: Maulida Sri Handayani