Menuju konten utama

Rahasia Traveloka Sukses Jualan Tiket di Luar Negeri

Ilman mengatakan kunci dibalik suksesnya penjualan situsnya di luar negeri dipengaruhi oleh penggunaan bahasa lokal. Ilman menyebutnya sebagai strategi lokalisasi.

Rahasia Traveloka Sukses Jualan Tiket di Luar Negeri
Traveloka. FOTO/traveloka.com

tirto.id - Product Manager Traveloka, Muhammad Ilman Akbar mengatakan kunci dibalik suksesnya penjualan situsnya di luar negeri dipengaruhi oleh penggunaan bahasa lokal.

Menurut Ilman penting bagi suatu situs yang ingin diakses pengguna dari negara tetangga untuk mengadopsi bahasa negeri tersebut dalam menu-menu yang dimiliki. Ilman menyebutnya sebagai strategi lokalisasi.

"Jadi yang pasti buat kami bisa deliver content di negara lain konten harus tersedia di bahasa lain. Jadi harus targeted sesuai bahasa negara yang dituju," ucap Ilman kepada reporter Tirto di sela acara SEO Con di Balaikartini pada Kamis (14/3/2019).

Dalam pemaparannya Ilman menunjukkan adanya sejumlah penyesuaian situs Traveloka dalam bahasa-bahasa asing, misalnya Vietnam dan Thailand.

Hal ini kata Ilman juga sempat menjadi kendala lantaran harus melakukan penerjemahan secara manual dalam skala besar tentu akan memberikan beban kerja yang besar.

Misalnya bila suatu situs memiliki tiga halaman berbahasa Indonesia, maka jumlah yang sama harus diterjemahkan ke dalam bahasa negara yang dituju.

Belum lagi bila situs tersebut memuat ratusan halaman yang harus diterjemahkan.

Namun, Ilman menjelaskan bahwa hal itu dapat diatasi dengan pembuatan semacam algoritme untuk membantu proses penerjemahan ke bahasa asing meski masih melibatkan sebagian prosedur manual.

"Akhirnya bisa kerja sekali (bikin konten) tapi klik 10 kali itu udah bisa dibikin sesuai bahasa negara-negara lain," ucap Ilman.

Selain bahasa pada alamat situs, kata Ilman juga perlu didaftarkan kepada Google.

Salah satunya dilakukan melalui pengaturan Google Search Console (GSC) untuk memastikan hasil pencarian Google siap memunculkan situs ketika pengguna di berbagai negara mencari informasi.

"Kami harus daftarin website kami ke GSC. Itu didaftarin untuk berbagai (versi) website untuk negara-negara lain," ucap Ilman.

Selain itu, sejumlah konten yang ada menurutnya juga perlu disesuaikan dengan negara yang bersangkutan.

Seperti misalnya pencarian situs Traveloka di Vietnam lebih baik menampilkan pilihan produk yang terkait dengan kota seperti Ho Chi Minh ketimbang Bali atau Jakarta yang lebih relevan sering ditampilkan di situs indonesia.

Kesalahan dalam kasus ini pernah ia temukan saat mendapati lambatnya jangkauan situs di negara lain yang juga menjajakan pilihan hotelnya.

Menurutnya kejadian itu disebabkan karena situs-situs yang belum cukup efektif dalam menampilkan informasi hotel yang relevan dengan pengunjung situsnya.

"Misal Indonesia yang penting mungkin Bali. Tapi Vietnam bisa jadi enggak," ucap Ilman.

Baca juga artikel terkait TRAVELOKA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nur Hidayah Perwitasari