Menuju konten utama

Ragukan Janji EBT Jokowi, METI: Beri Masukan ke Presiden Saja Sulit

Riza mengatakan, selama ini asosiasi kesulitan untuk menyampaikan masukan kepada pemerintah pusat terkait energi baru terbarukan.

Ragukan Janji EBT Jokowi, METI: Beri Masukan ke Presiden Saja Sulit
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan pendapatnya saat debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Ketua Dewan Asosiasi Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Riza Husni meragukan klaim Presiden Joko Widodo yang ingin memberi perhatian lebih pada energi baru terbarukan (EBT).

Sebab, menurut Riza, selama ini asosiasi kesulitan untuk menyampaikan masukan kepada pemerintah pusat terkait energi baru terbarukan.

“Sampai hari ini kami sudah mengirimkan surat 3-4 kali ke presiden dan menteri. Dari METI ingin ketemu aja enggak dikasi waktu,” ucap Riza saat dihubungi reporter Tirto pada Selasa (24/2).

“Kalau mau serius dengerin kami dong,” tambah Riza.

Ungkapan Riza merespons janji Jokowi yang diucapkan saat meresmikan PLTU Cilacap untuk ekspansi kapasitas pembangkit sebanyak 660 MW pada Senin (25/2) lalu.

Di kesempatan itu, Jokowi ingin Indonesia tidak lagi mengandalkan energi fosil seperti batu bara dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.

Dalam pidatonya, Jokowi juga membanggakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sidrap, Sulawesi Selatan. Menanggapi hal itu, Riza menuturkan bahwa klaim itu pun tidak sepenuhnya benar lantaran PLTB tersebut tidak benar-benar diupayakan sejak awal oleh pemerintahan Jokowi.

“Itu kebenaran aja dia [Jokowi] bisa meresmikan Sidrap. Itu kajiannya dari zaman SBY [Presiden Susilo Bambang Yudhoyono] dan mungkin yang tanda tangan enggak jauh waktu Jero Wacik masih Menteri ESDM,” ucap Riza.

Riza juga menganggap kepedulian pemerintah terhadap EBT masih rendah karena masih bertumpunya pada konsep bahan bakar cair yang memiliki campuran minyak nabati atau B20.

Padahal, menurutnya, fokus pemakaian B20 itu menunjukkan bahwa pemerintah masih lebih ingin mempertahankan penggunaan diesel yang berasal dari bahan bakar fosil.

Sebab, angkanya masih mendominasi sebanyak 80 persen campuran B20. Hal itu menjadi dasar bagi Riza untuk semakin meragukan komitmen EBT pemerintah.

“Pemahaman Jokowi terkait EBT hanya sebatas B20. Hanya itu yang implementasinya tegas dan dijalankan. Tapi EBT yang lain ya enggak mau dilaksanakan,” ucap Riza.

Baca juga artikel terkait BAHAN BAKAR FOSIL atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto