Menuju konten utama
Copa America 2019

Rafael Dudamel Sebut Jepang Tidak Menghormati Copa America

Pelatih tim nasional Venezuela Rafael Dudamel, menganggap Jepang tidak menghormati Copa America yang hanya menyertakan pemain U-23 untuk mengarungi kompetisi.

Rafael Dudamel Sebut Jepang Tidak Menghormati Copa America
skuat tim nasional (timnas) venezuela.foto/federacionvenezolanadefutbol.org

tirto.id - Pelatih tim nasional Venezuela, Rafael Dudamel, mengatakan timnas Jepang kurang menghormati kompetisi Copa America terkait hanya mengikutsertakan pemain usia di bawah 23 tahun. Dumadel juga menilai Copa America harusnya hanya diikuti oleh negara-negara dari Amerika Selatan.

Jepang hanya mengikutsertakan dua pemain senior, Shinji Okazaki dan kiper Eiji Kawashima. Skuat Samurai Biru memiliki rata-rata umur 22.3 tahun. Jepang memanfaatkan Copa America tahun ini sebagai persiapan Olimpiade Tokyo 2020.

"Saya pikir Copa America harus dari CONMEBOL, tim Amerika Selatan," kata Dudamel pada konferensi persnya menyusul kemenangan 3-1 atas Bolivia pada Minggu (23/6) waktu Indonesia.

"Saya tidak setuju dengan undangan yang ditunjukkan Jepang, yang menggunakan pemain U-23 mereka. Saya menganggap itu kurang menghormati kompetisi kami. Seperti rekan-rekan lainnya, saya menyatakan posisi saya. Copa America harus dari CONMEBOL dan tim Amerika Selatan."

CONMEBOL (Federasi Sepak Bola Amerika Selatan) memang selalu mengundang dua negara dari luar zona kontinental mereka untuk melengkapi turnamen dengan format 12 tim sejak 1993. Tetapi belum pernah sekali pun negara undangan meraih gelar juara.

Dari 8 negara yang pernah diundang CONMEBOL, Meksiko menjadi yang paling dan tersukses. El Tri dua kali melaju ke babak final (1993, 2001) dan tiga kali menjadi peraih perunggu (1997, 1999, 2007). Sementara Jepang baru dua kali menerima undangan main di Copa America (1999, 2019).

Dua negara undangan edisi tahun ini, Qatar dan Jepang, masih memiliki kans lolos ke babak perempat final. Qatar akan menghadapi Argentina, sementara Jepang melawan Ekuador. Khusus Jepang, mereka wajib menang dengan minimal marjin 8 gol sekaligus berharap Uruguay takluk dari Chile.

Berbeda pendapat dengan Dudamel, pelatih Bolivia, Eduardo Villegas merasa senang negara lain dapat ikut serta dalam Copa America. Bolivia menjadi tim kedua setelah Ekuador yang dipastikan gagal ke babak selanjutnya usai kalah dari Venezuela.

"Saya menganggap itu hal yang baik bahwa Copa America telah mengundang tamu," kata Villegas dkutip dari Soccerway. "Saya pikir sangat menguntungkan bahwa kompetisi Amerika Latin memiliki tim Asia."

"Ketika kami bermain melawan Korea Selatan dan Jepang di pertandingan persahabatan, kami dikejutkan oleh dinamika sepak bola mereka. Jadi saya menganggap negara-negara ini bermain di Amerika Selatan sangat positif."

Baca juga artikel terkait COPA AMERICA 2019 atau tulisan lainnya dari Gilang Ramadhan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Ibnu Azis