Menuju konten utama

Radius Bahaya Gunung Karangetang, PVMBG: 2,5 Km dari Kawah Utama

PVMBG juga melarang masyarakat beraktivitas pada radius 3,5 kilometer di sektor selatan dan tenggara Gunung Karangetang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

Radius Bahaya Gunung Karangetang, PVMBG: 2,5 Km dari Kawah Utama
Petugas melakukan pengamatan visual awan panas Gunung Karangetang di Pos Pemantau Gunung Api (PGA) di Desa Salili, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Kamis (7/2/2019). ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/wsj.

tirto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat untuk mematuhi radius bahaya Gunung

"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang saat ini adalah level III atau siaga," ujar Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia Prama Tatipang dikutip dari Antara, Jumat (24/2/2023).

PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan masyarakat, pengunjung, wisatawan atau pendaki untuk tidak beraktivitas pada area radius 2,5 kilometer dari kawah utama serta 3,5 kilometer di sektor selatan dan tenggara.

"Masyarakat di sekitar gunung diharapkan tetap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi serta senantiasa mengikuti arahan BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Kepulauan Sitaro," kata Yudia.

Kemudian pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Karangetang diimbau untuk mewaspadai ancaman aliran lahar.

Yudia melaporkan dari pengamatan visual tampak asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah Gunung Karangetang.

Sementara itu, guguran lava pijar masih terus berlangsung ke Kali Batuawang dan Kahetang dengan jarak luncuran sekitar 750 sampai 1.500 meter. Begitu pula di Kali Batang dengan jarak luncur 1.800 meter serta Kali Timbelang dan Beha Barat sekitar 750 sampai 1.500 meter.

Sedangkan ke Kali Nanitu dan Pangi sesekali terjadi guguran lava dengan jarak luncur 800 meter. Aktivitas ini ditandai dengan bara api yang meluncur di sepanjang aliran guguran.

"Asap kawah putih sedang sekitar 50 meter, sinar api lebih kurang 10 meter, dan bara api tampak di dinding kubah lava," kata dia.

Menurut Yudia, aktivitas guguran lava dari Gunung Karangetang masih tinggi setelah kejadian erupsi beberapa hari lalu. Sebanyak 28 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Kulu dan Kola-Kola, Kelurahan Bebali, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, sempat diungsikan akibat erupsi tersebut.

PVMBG menetapkan status Gunung Karangetang berada pada level III atau siaga sejak 8 Februari 2023.

Baca juga artikel terkait ERUPSI GUNUNG KARANGETANG

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan