Menuju konten utama
Forum Religion 20 di Bali

R20 Diharapkan Hasilkan Solusi Konflik Berlatar Belakang Agama

PBNU yakin forum R20 di Bali akan menghasilkan solusi atas sejumlah konflik berlatar belakang kelompok agama.

R20 Diharapkan Hasilkan Solusi Konflik Berlatar Belakang Agama
Muhammad Najib Azca, Juru Bicara Forum Agama G20 atau R20. (FOTO/LTN PBNU/Suwitno)

tirto.id - Wakil Sekjen PBNU sekaligus juru bicara Forum R20, Najib Azca percaya diri bahwa pihaknya selaku penyelenggara forum Religion 20 atau R20 akan menghasilkan solusi atas sejumlah konflik berlatar belakang kelompok agama.

“Kami percaya diri dengan proses pencarian solusi (atas berbagai konflik antara kelompok) dalam konferensi 2 hari ke depan. Karena dialog ini sudah dimulai sudah sejak lama,” kata Najib di Bali, Selasa (1/11/2022).

Najib mengistilahkan R20 sebagai upaya kultural dan spiritual untuk wujudkan perdamaian.

“Kami percaya bahwa R20 adalah upaya spritual dan kultural yang sama pentingnya dengan upaya politik. Tetapi kami juga menyadari bahwa aspek spiritual dan kultural kerap kali mempengaruhi aspek politik," kata Najib.

Oleh karena, kata dia, forum R20 yang diikuti oleh sejumlah pemimpin kelompok keagamaan di dunia ini akan membawa dampak signifikan dalam upaya perwujudan perdamaian.

Dalam forum yang sama, Abdulwahab Mohammed Alshehri dari Muslim World League (MWL) menyebut bahwa Islam selalu mendukung dunia untuk mewujudkan keberagaman dan perdamaian. Dan salah satu organisasi yang mempromosikan hal tersebut adalah NU.

“[Kami] tidak membatasi syiah, sunni, sufi, untuk menjadi bagian dari komunitas muslim dunia. Kerja sama kami dengan NU diharapkan dapat mempromosikan perdamaian bersama berbagai latar belakang kepercayaan dan kelompok," kata Alshehri.

Ia juga menyebut bahwa visi perdamaian dan solusi konflik tersebut bukan hanya tanggung jawab NU maupun MWL.

“Ini tanggung jawab kita semua untuk mengirimkan pesan kepada dunia demi mewujudkan dunia yang lebih damai," kata dia.

Baca juga artikel terkait FORUM R20 atau tulisan lainnya dari Fatimatuz Zahra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fatimatuz Zahra
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Abdul Aziz