Indeks Tokoh Perempuan

Semangat berkarya selalu untuk perempuan Indonesia, lanjutkan mengisi hari-harimu dengan kegiatan produktif dan inspiratif!

Francisca Fanggidaej adalah satu dari sekian banyak orang yang tidak bisa pulang ke Indonesia pada 1965 karena perubahan tiba-tiba situasi politik.

Di akhir era Kolonial, Raden Ayu Harjo Soejono meroket sebagai ahli kecantikan bumiputra. Aktivitasnya sempat ditentang kelompok konservatif.

Mengenal 6 tokoh perempuan inspiratif Indonesia, mulai dari Moorissa Tjokro, Sri Mulyani, Dian Mirza, hingga Butet Manurung.

Susi Pudjiastuti lahir pada 15 Januari 1965, hari ini 53 tahun lalu. Dari pengepul ikan, Susi merintis karier sebagai pengusaha besar dan kini menjadi menteri.

“Saya pikir sepanjang hidup istri saya, dia sudah menjadi salah satu pembebas sejati bagi perempuan."

PIKAT (Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya) didirikan oleh Maria Walanda Maramis pada 1917 untuk memperjuangkan emansipasi perempuan.

Maria Walanda Maramis adalah pejuang emansipasi wanita dan pahlawan nasional dari Minahasa, Sulawesi Utara.

"Sri Mulyani menjadi figur yang paling banyak diberitakan media. Dia diberitakan media sebanyak 40.326 kali. Dengan demikian, dalam sehari rata-rata Sri Mulyani diberitakan sebanyak 112 kali," kata Rustika.

Katsuko Surahashi kemudian mendonasikan uang hadiah pensiunnya sebagai pendanaan awal untuk membentuk Surahashi Prize pada 1981.

Langkah nan suci.
Menggerakkan gerigi
emansipasi.

Ratu Shima penganut Hindu taat, tapi mengayomi pemeluk agama lain, termasuk umat Buddha dan kaum pedagang Islam.