Indeks Titik Banjir Di Jakarta

BPBD DKI Jakarta mencatat enam ruas jalan dan empat rukun tetangga (RT) masih terendam banjir hingga Jumat (1/3/2024), sejak Kamis (29/2/2024).

Hujan deras yang turun sejak dini hari hingga kamis (29/2/2024) siang membuat 39 ruas jalan dan lima rukun tetangga (RT) di Ibu Kota tergenang air.

Jakarta diguyur hujan deras, 21 rukun tetangga (RT) dan delapan ruas jalan di Ibu Kota terendam banjir malam ini.

Banjir melanda sembilan RT di Cawang, Jakarta Timur, dengan ketinggian antara 55 cm-245 cm.

BPBD DKI mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah DKI Jakarta pada Rabu (15/03/2023).

BPBD DKI Jakarta mencatat genangandi 11 RT atau 0,036 persen dari 30.470 RT yang ada di Ibu Kota.

Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda wilayah DKI Jakarta.

Titik banjir di Jakarta bertambah dari 24 menjadi menjadi 48 rukun Tetangga (RT) dan satu ruas jalan.

BPBD DKI Jakarta mencatat jumlah titik banjir tersebut bertambah dari yang sebelumnya terjadi di lima ruas jalan dan 10 RT.

Genangan banjir muncul akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda sebagian besar wilayah DKI Jakarta.

BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.

Elisa menilai upaya-upaya Pemprov DKI tersebut melalui BPBD DKI Jakarta untuk mengatasi banjir itu tidak ada yang spesial.

Terdapat 68 rukun tetangga di Ibu Kota yang terendam banjir hingga pukul 09.00 WIB, Senin (10/10/2022).

Sebanyak 256 Kepala Keluarga (KK) di Jakarta mengungsi di 12 lokasi akibat banjir.

BPBD DKI Jakarta mengatakan, terdapat 13 RT yang berada di wilayah Jakarta Timur terdampak banjir.

Curah hujan tinggi sejak Jumat (19/2) hingga Sabtu (20/2) sore mengakibatkan ruas jalan Semanggi dan beberapa wilayah di selatan Jakarta terendam banjir.

Hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya hingga Sabtu (20/2/2021) pagi menyebabkan sejumlah wilayah tergenang banjir.

20 unit pompa yang dikerahkan masing-masing berkapasitas 3.000 meter per kubik, 6.000 meter per kubik dan 10.000 meter per kubik.

Banjur yang melanda DKI Jakarta membuat Transjakarta mengalihkan 5 rute layanan Mikrotrans.