Indeks Status Gunung Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada level III atau siaga.

Terdapat 7 letusan dengan durasi 25-802 detik berdasarkan pemantauan pada pagi ini pukul 06:00 hingga 12:00 WIB, siang.

PVMBG Badan Geologi merekomendasikan masyarakat tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.

Petugas Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau, Deny Mardiono mengatakan erupsi itu terjadi pada Rabu (29/3/2023) pukul 00.41 WIB.

PVMBG melaporkan aktivitas Gunung Anak Krakatau sampai saat ini masih berstatus Level III atau Siaga.

Gunung Anak Krakatau mengalami 1 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 53 mm, dan lama gempa 42 detik.

Gunung Anak Krakatau pagi ini meletus dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak gunung.

Gunung Anak Krakatau berstatus Level III (Siaga). Warga hingga pendaki diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.

Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara.

PVMBG mengatakan pada Jumat pukul 12:00-18:00 WIB teramati asap kawah utama dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 25-100 meter dari puncak.

AirNav sudah mempersiapkan skema pengalihan rute untuk mengantisipasi gangguan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional penerbangan. 

Lokasi Gunung Anak Krakatau dan aktivitas terkini Anak Krakatau menurut PVMBG pada periode pengamatan Rabu (27/4/2022) pukul 00:00 hingga 06:00 WIB.

Berikut kondisi terkini Gunung Anak Krakatau usai statusnya ditetapkan Siaga Level III. 

BMKG menyebut tsunami akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau berpotensi terjadi di Selat Sunda pada malam hari.

Masyarakat maupun wisatawan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas pendakian atau berada dalam radius 5 kilometer dari Kawah Aktif.

Gunung Api Anak Krakatau mengalami 2 kali gempa low frequency dengan amplitudo 9-11 mm, dan lama gempa 6-7 detik.

Tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter di atas puncak dan 1.157 di meter di atas permukaan laut (mdpl).

BMKG menyebut erupsi Gunung Anak Krakatau di Lampung yang terjadi sejak Jumat (10/4) malam pukul 21.00 WIB hingga 11 April 2020 pukul 06.00 WIB tidak memicu terjadinya tsunami.

Gunung Anak Krakatau mengalami 2 kali erupsi pada 31 Desember 2019 atau menjelang malam tahun baru 2020. Sampai sekarang, status Gunung Anak Krakatau masih Waspada.

PVMBG menyebut Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mengalami erupsi dan menyemburkan kolom abu setinggi 1.000 meter pada Selasa pukul 06.51 WIB.