BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei 2023.
BMKG memprakirakan potensi hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat di Aceh, Sumsel, Jabar, Kaltara, Sulut dan Papua pada 15-21 April 2023.
BMKG menyebutkan cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, hujan es, serta angin kencang atau puting beliung.
BMKG mengimbau warga Jawa Tengah agar mewaspadai kemungkinan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.
BMKG mengimbau masyarakat NTB mewaspadai risiko bencana banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi.
BMKGÂ menjelaskan cuaca ekstrem di Jateng dipicu fenomena Maden Jullian Oscillation (MJO) yang mulai aktif di sisi barat wilayah Indonesia.
Cuaca ekstrem berpeluang menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Cuaca ekstrem dapat memicu bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.
BMKG menanggapi prakiraan dari Peneliti BRIN Erma Yulihastin soal potensi Jabodetabek dilanda hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan kebijakan WFH untuk menghindari potensi kerugian akibat bencana alam.
Teknologi modifikasi cuaca digunakan untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem pada awal tahun 2032.
Sebanyak 12 provinsi dikategorikan siaga terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode 21-23 Desember 2022.
BPBD DKI Jakarta membagikan imbauan cara untuk masyarakat agar siap menghadapi cuaca ekstrem di Jakarta.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan cuaca ekstrem berdasarkan prakiraan BMKG terjadi hingga Januari 2023.
Info BMKGÂ terkini hari ini dan daftar daerah di Indonesia yang berpotensi alami cuaca ekstrem hingga hujan lebat, ada Jakarta hingga Jogja.
BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat dan angin kencang untuk periode 2-8 Oktober 2022 di 29 provinsi.
Cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, angin puting beliung, serta bencana alam lainnya.
Jakarta, Jogja, Jawa Tengah, Jawa Barat hingga Papua berpotensi alami cuaca ekstrem hingga 16 September, menurut BMKG.
Daerah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem hingga 2 September di antaranya Aceh, Jambi hingga Papua.
Curah hujan tinggi di Sultra dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang dan pohon tumbang.
BMKGÂ menjelaskan pemicu fenomena hujan es yang dilaporkan terjadi di Surabaya dan sebagian wilayah Jawa Timur.
BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem.
BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem hingga 15 Januari.
Potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai dengan kilat/petir dan angin kencang.
Selain banjir, akibat cuaca ekstrem terdapat tiga pohon di Jakarta tumbang serta mengakibatkan dua mobil dan dua unit motor terdampak.
Warga NTT diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai petir/kilat dan angin kencang.
BMKG mengidentifikasi adanya peningkatan potensi pembentukan pola pusaran angin di sekitar perbatasan wilayah laut Timor dan Arafura.
Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki periode musim hujan. Dengan indikasi aktifnya fenomena La Nina pada periode musim hujan.
Warga Jabodetabek diminta mewaspadai cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang berpotensi menimbulkan banjir.
Daop 1 Jakarta menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di beberapa titik yang dapat menjangkau lokasi apabila terjadi banjir hingga tanah longsor.