Permasalahan yang terjadi di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua hanya soal pembagian C6, lembar C1 untuk para saksi, dan pemungutan suara ulang di dua TPS.
Bawaslu DKI Jakarta menemukan ribuan spanduk dan selebaran provokatif serta alat peraga kampanye pelanggar aturan selama masa kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
Ahok mengatakan bahwa saksi seharusnya bisa melihat KTP yang menjadi identitas warga yang memilih. Saksi yang bertugas harus bisa menegaskan bahwa surat C6 sesuai dengan identitas atau tidak.
Menurut JJ Rizal, Pilkada DKI Jakarta tahun ini adalah periode terburuk karena para politisi cenderung memainkan isu SARA seperti masa pemerintahan kolonial.
"Total yang belum merekam itu ada 59.911. Tapi tidak usah khawatir dari angka ini sudah masuk DPT sebanyak 54.381 itu sudah masuk DPT. Dengan demikian yang belum merekam dan belum masuk DPT 5.530," kata Soni Sumarsono.
Kubu kandidat petahana di Pilkada DKI Jakarta 2017, Ahok-Djarot, sedang bergerilya untuk memperkuat barisan pendukungnya dengan melobi partai-partai politik di luar koalisinya dan para tokoh di Jakarta.
DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta memberi isyarat gamblang mengenai dukungannya untuk Anies-Sandi di putaran ke-2 Pilkada DKI Jakarta 2017, tapi pengurus DPP PKB justru merapat ke Ahok.
Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku bangga dan senang apabila Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) rela mengambil cuti demi menjadi jurkamnya di Putaran Kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.