Benteng Baluwarti yang mengelilingi Keraton Yogyakarta direvitalisasi. Benteng ini sebagian hancur akibat serangan Inggris pada peristiwa Geger Sepehi 1812.
Akibat penanda wilayah yang tidak jelas setelah Perjanjian Giyanti 1755, Belanda mendorong Surakarta dan Yogyakarta membangun tugu tapal batas pada 1830.