Indeks Olimpiade Brasil 2016

Seorang atlet ibarat sebuah pohon pisang yang tumbuh hanya sekali, berbuah, dan setelah itu mati. Beberapa atlet bisa menghasilkan buah yang ranum di masa puncaknya, yang hasilnya bisa dinikmati dalam jangka panjang. Sayangnya, tidak sedikit pula yang berbuah tapi tidak bisa dinikmati. Lebih buruk lagi yang tidak mampu berbuah, dan hidupnya sengsara di penghujung usia.

Peraih Medali Emas Olimpiade Brasil asal Indonesia dari cabang buluntangkis Tantowi Ahmad (keenam kiri) dan Liliana Natsir(ketujuh kiri) berfoto bersama sejumlah atlet peraih penghargaan usai mendapatkan penghargaan untuk 21 Atlet se Asaia Tenggara peraih Medali pada ajang Olimpiade Brasil di Bangkok, Thailand.

Olimpiade Rio 2016 telah mencatatkan berbagai rekor, baik dari segi penyelenggaraan, maupun dari sisi kompetisi di arena. Beberapa negara besar dengan atlet-atlet tangguh menguasai gelanggang dengan memborong perolehan medali. Di sisi lain, ajang ini juga memberikan ruang bagi para debutan untuk berjaya. Negara dan atlet mana saja yang mampu mencuri perhatian pada gelaran Olimpiade Rio 2016?

Dari setiap perhelatan Olimpiade, negara-negara besar dan kaya selalu menempati posisi teratas dalam perolehan medali. Mereka punya banyak sumber daya manusia dan uang untuk membina atletnya. Sementara bagi negara kecil dan kaya, mereka mencari solusi dengan “membeli” atlet.

Penutupan Olimpiade Rio 2016 di stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil.

Tim nasional sepakbola Brazil berhasil merebut medali emas cabang olahraga sepakbola dalam Olimpiade Rio 2016. Kemenangan itu ditentukan melalui tendangan adu penalti.

Untuk menggalang dana bantuan bagi seorang anak laki-laki berumur tiga tahun yang menderita kanker langka, atlet asal Polandia peraih medali emas untuk cabang olahraga lempar cakram di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil, memutuskan untuk melelang medali miliknya.

Shuttlecock tak kenal etnis. Raket tak pandang ras. Itulah mengapa Indonesia berhutang kepada bulu tangkis.

Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir menyumbangkan emas pertama bagi Indonesia di Olimpiade Rio 2016.

Beberapa atlet Indonesia yang menghadiri upacara bendera Brazil adalah Hendra Setiawan, Muhammad Ahsan, Tommy Sugiarto, Lindaweni, Greysia Polii, Maria Londa, dan lainnya.

Muka bangsa ini di ajang olahraga akan ditentukan oleh pasangan bulutangkis  Tontowi/Liliyana Natsir. Tanpa mengecilkan peran atlet-atlet lain yang belum bertanding, tetapi memang pasangan inilah harapan-harapan satu-satunya emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu tertuju.

Kementerian Pemuda dan Olahraga berencana menggelar nonton bareng final bulutangkis Olimpiade 2016di halaman Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta, Rabu (17/8).

Sebagai unsur penggerak kerumunan massa, sepakbola pada kenyataanya adalah perpanjangan dari politik. Kondisi politik yang ruwet penuh intrik dan perseteruan ujungnya akan merembet ke sepakbola juga.

Dengan kegiatan fisiknya yang berat, tidak heran jika makanan para atlet ini super besar. Makanan dalam porsi besar ini disesuaikan dengan besarnya kalori yang dibakar.

Parade foto dari arena Olimpiade Rio 2016.

Bulu tangkis juga menjadi cabang andalan yang bagi sejumlah negara untuk perburuan medali Olimpiade 2016, seperti Denmark, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang, yang masing-masing memiliki pemain andalannya yang menduduki peringkat atas dunia.

Korea Selatan menjadi satu-satunya wakil Asia yang lolos ke perempatfinal cabang sepakbola Olimpiade Rio 2016. Peluang anak-anak Negeri Ginseng untuk mengulang prestasi empat tahun lalu pun cukup terbuka. Liukan Korsel di negeri samba ternyata cukup menjanjikan.

Berdasarkan hasil tes darah yang menunjukkan kandungan doping berupa erythropoietin (EPO), pelari Bulgaria Silvia Danekova diskors dari laga Olimpiade Rio. Namun, Silvia Danekova terkejut dan tidak terima dengan hasil tes tersebut.

Olimpiade merupakan ajang olahraga terbesar di dunia ini. Olimpiade juga sering dianggap sebagai puncak pencapaian prestasi dari seorang atlet. Namun, Olimpiade pun tidak lekang dari berbagai kontroversi. Kecurangan, doping, politisasi, hingga rasisme adalah noda-noda yang pernah mencemari acara olahraga paling prestisius ini.

Olimpiade adalah ajang olahraga dengan banyak cabang yang tertinggi di dunia. Banyak negara berupaya memanfaatkan momen ini untuk menunjukkan eksistensi mereka di bidang olahraga. Indonesia pun ikut ambil serta. Tugas itu dibebankan pada cabang olahraga bulutangkis. Pada Olimpiade Rio 2016, pemerintah menargetkan tiga medali emas, dua di antaranya diharapkan datang dari bulutangkis.