Indeks Margonda

Sejarah Jalan Margonda Raya di Depok berawal dari gugurnya pemuda pejuang bernama Margonda dalam pertempuran melawan Belanda.

Kepolisian berencana melibatkan ahli untuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan nahas di jalan Margonda Raya, Kota Depok. 

Jalan penting di Depok itu dinamai berdasarkan namanya: Margonda, pejuang yang mati muda di front Kalibata, Depok.

Polisi mengklaim korupsi proyek pelebaran jalan di Depok pada masa pemerintahan Nur Mahmudi telah merugikan negara Rp10,5 miliar.

Data-data statistik menunjukkan Depok tidak produktif dan kalah kompetitif dibandingkan kota-kota penyangga ibukota lainnya.

Saking sepinya Jalan Margona tiga puluh tahun silam, orang bisa main bola di tengah jalan.

Pemkot Depok tetap menempatkan Margonda sebagai "kawasan strategis" dan wilayah lain cuma pelengkap.

Sejak era Nur Mahmudi Ismail sampai Mohammad Idris, upaya menghalau macet di Margonda terus diupayakan. Namun, bagaimana hasilnya?

Anda tak perlu bermimpi pergi ke Bulan. Mengharapkan Margonda tidak macet pun belum tentu terpenuhi oleh Pemkot Depok.

Sementara Jakarta sudah merancang MRT, Pemkot Depok masih bertumpu pada "rekayasa lalu lintas" untuk mengurai macet.