Indeks Konser Ariana Grande

Setelah peristiwa pemboman, Ariana Grande kembali ke Manchester untuk mengorganisir konser amal One Love Manchester dan mengumpulkan dana untuk korban dan keluarga korban.

Semua artis yang ikut ambil bagian di konser itu, tampil dengan sukarela dan semua biaya konser itu telah ditanggung oleh Live Nation.

Uang hasil penjualan tiket konser tersebut akan diberikan ke "We Love Manchester Emergency Fund" untuk membantu keluarga dan korban yang berduka.

Rizal Sukma, mengatakan KBRI telah mengirim dua staf menuju Manchester untuk memeriksa keadaan WNI.

Inggris menaikkan tingkat kewaspadaannya terhadap ancaman teror menjadi "kritis", yang berarti sebuah serangan baru diyakini akan segera terjadi, dan militer dikerahkan untuk membantu polisi bersenjata.

Festival film Cannes akan mengheningkan cipta sejenak untuk korban serangan bom dalam konser Ariana Grande di Manchester Arena.

Ariana Grande kembali ke Amerika Serikat pada Selasa, satu hari setelah seorang pengebom bunuh diri menewaskan 22 orang saat konsernya berlangsung di Manchester, Inggris.

Indonesia mengutuk serangan bom di Manchester, Inggris. Serangan itu telah menewaskan 22 orang, termasuk anak-anak.

Trump menyebut mereka pecundang dan meminta negara-negara di dunia bekerja sama untuk memusnahkan terorisme.

Kepolisian Manchester yakin bahwa serangan tersebut dilakukan oleh satu orang yang memiliki alat peledak dan yang juga dinyatakan tewas dalam pemboman tersebut.

Twitter yang terhubung dengan ISIS mengirim pesan perayaan dengan menggunakan tanda pagar mengacu pada ledakan itu.

Beberapa jam setelah ledakan terjadi usai konsernya di Manchester Arena, Ariana menulis di media sosial bahwa dia merasa "hancur".

Menlu menjelaskan, sampai saat ini otoritas setempat belum mengidentifikasi kewarganegaraan korban yang meninggal.

Ledakan yang terjadi di konser Ariana Grande diduga sebagai aksi bom bunuh diri oleh teroris, seperti dikatakan sumber dari kepolisian.

Sebuah ledakan terjadi pada konser penyanyi asal AS, Ariana Grande yang berlangsung di utara kota Manchester, Inggris, telah memakan 19 korban tewas dan 50 orang luka-luka.