Indeks Kekerasan Terhadap Wartawan

AJI Mataram mengecam sikap arogansi perwira yang mengancam memenjarakan jurnalis dengan KUHP yang baru disahkan oleh DPR.

Selama dua jam disekap, Nurhadi disiksa, diancam akan disetrum hingga berencana dibuang ke laut.

Propam memeriksa enam orang anggota kepolisian dan satu orang lainnya yakni sekuriti kantor BLK Kendari.

Kekerasan terhadap jurnalis terus muncul setelah UU Pers berusia 21 tahun. Selain itu, ancaman baru terhadap mereka muncul dalam RKHP.

Komite Kesalamatan Jurnalis mengecam dan menuntut polisi mengusut penganiayaan, perusakan alat kerja, dan penyekapan terhadap jurnalis MNC Group Indra Yoserizal.

Upah layak jurnalis pemula Jakarta tahun ini Rp8.793.081, namun masih banyak jurnalis yang mendapat gaji di bawah UMP.

AJI mencatat terjadi 50 kekerasan terhadap jurnalis sepanjang 2019; 29 di antaranya diduga dilakukan oleh polisi.

Veby Mega Indah saat ini dalam keadaan sadar dan masih dalam perawatan dokter.

UU Pers menjamin jurnalis untuk melakukan peliputan tanpa intimidasi dan pembatasan dari pihak mana pun.

Komisi Keselamatan Jurnalis meminta polisi menindak tegas anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis yang meliput aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR pada Jumat (16/8/2019).

Polisi mengancam para jurnalis itu untuk menghapus video atau foto mereka. Jika tidak, jurnalis itu akan ditangkap.

Aji Jakarta mendesak polisi memproses 26 kasus kekerasan terhadap wartawan, yang terjadi pada tahun ini, sehingga bisa masuk ke pengadilan.  

Kronologis kekerasan terhadap jurnalis saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Rabu (1/5/2019) terjadi pada fotografer Tempo Prima Mulia dan jurnalis freelance Iqbal Kusumadireza (Reza).

AJI Jakarta menyatakan kepercayaan publik internasional kepada pemerintah Indonesia bisa merosot jika kebebasan pers di dalam negeri terus memburuk.

AJI Jakarta mewacanakan pemakaian rompi "Pers" oleh wartawan di Indonesia sebagai bentuk kritik satire ke aparat hukum yang belum bisa melindungi jurnalis dari tindakan kekerasan. 

Wartawan Detik.com, Satria Kusuma melaporkan tindak kekerasan yang dialaminya pada saat meliput acara Munajat 212 di Monas.

Ketua Panitia Munajat 212 Idrus Alhabsyi menilai ada upaya sistematis untuk melakukan labeling dan framing oleh gerakan anti-Islam yang ditujukan untuk mengalihkan acara munajat menjadi erat dengan kekerasan.

TKN menegaskan perlakuan yang dilakukan LPI dengan merebut kamera dan melakukan kekerasan kepada wartawan merupakan tindakan main hakim sendiri.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengecam keras tindakan kekerasan dan intimidasi kepada wartawan yang terjadi di agenda Munajat 212 di Monas.

Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menilai kekerasan terhadap wartawan saat acara Munajat 212 bisa memberikan pengaruh yang tidak baik pada acara tersebut.