Indeks Kasus Ratna Sarumpaet

Pelapor berharap Ratna Sarumpaet tidak lagi mengeluarkan kebohongan seperti yang pernah dilakukannya.

Aktivis Ratna Sarumpaet keluar dari Lapas Perempuan Klas II A Pondok Bambu, Jakarta, Kamis (26/12/2019) usai pembebasan bersyaratnya dikabulkan Kemenkumham.

Pengadilan Tinggi DKI memperkuat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memvonis Ratna dua tahun penjara.

Benih keonaran yang menjadi dalil tuntutan jaksa kepada Ratna Sarumpaet tidak benar-benar terjadi, melainkan hanya dugaan.

Tim kuasa hukum mengatakan akan berbicara dengan Ratna hari ini untuk membahas kemungkinan banding atau tidak.

Ratna pun langsung memeluk keluarganya satu per satu, termasuk anak perempuannya, Atiqah Hasiholan.

Ratna Sarumpaet divonis dua tahun penjara terkait kasus penyebaran hoaks. 

Ratna dinyatakan bersalah menyebarkan berita bohong yang menyebabkan keonaran.

Terdakwa kasus penyebaran berita bohong yang menyebabkan keonaran Ratna Sarumpaet ditegur ketua majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 

Sidang vonis Ratna Sarumpaet terkait kasus penyebaran berita bohong (hoaks) akan dibacakan hari ini di PN Jakarta Selatan.

Kuasa hukum dan jaksa sama-sama menilai dalil dalam persidangan akan dikabulkan oleh majelis hakim.

Tim kuasa hukum Ratna Sarumpaet menolak segala replik yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus hoaks yang menimbulkan keonaran.

Kasus Ratna Sarumpaet resmi ditutup dalam proses sidang, dan selanjutnya akan dibacakan putusan untuk kasus keonaran yang dibuatnya.

Tim kuasa hukum beranggapan jika kasus Ratna merupakan kasus yang berat bagi sang aktivis HAM itu. Sebab, diusia yang sudah tidak muda Ratna masih harus terjerat hukuman berat.

Menurut Ratna, peristiwa yang bisa disebut keonaran apabila terjadi kekerasan fisik dan menimbulkan korban jiwa seperti kerusuhan Mei 1998.

Ratna mengatakan, sampai saat ini tidak ada saksi yang menguatkan bahwa dirinya sengaja menyebarkan berita bohong kepada publik, terutama di media sosial.

Ratna beralasan, kebohongan yang ia sebarkan semata-mata hanya untuk menutupi rasa malu atas operasi kecantikan yang ia lakukan.

Terdakwa kasus penyebaran berita bohong Ratna Sarumpaet membacakan pleidoi di PN Jakarta Selatan sambil menangis.

Menurut kuasa hukum terdakwa kasus berita bohong Ratna Sarumpaet, kliennya memang berbohong. Tetapi hanya disampaikan kepada keluarga dan teman terdekat.

Kuasa hukum tersangka kasus berita bohong Ratna Sarumpaet menegaskan, kliennya bisa dihukum jika ada kerusakan dan keonaran di masyarakat yang dibuat Ratna.