Dalam beberapa hal I. J. Kasimo berseberangan dengan Sukarno, misalnya soal bagaimana menjalankan demokrasi; tapi pada hal lain keduanya seiring sejalan.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah di-bully netizen karena dianggap membela Ahok. Padahal dulu, politikus Indonesia yang berbeda agama dan ideologi bisa tetap bersahabat. Contohnya adalah persahabatan antara Natsir, Kasimo, dan Leimena.