Tema Hari Film Nasional 2023 yang diperingati 30 Maret dan cara merayakannya.
Kapan Hari Film Nasional dirayakan dan bagaimana agenda peringatannya?
Hari Film Nasional (HFN) jatuh pada tanggal 30 Maret setiap tahunnya. Berikut sejarah dan agenda yang digelar FFI tahun 2022 ini
Untuk merayakan Hari Film Nasional, direkomendasikan beberapa film bertema sejarah Indonesia yang menarik untuk ditonton.
Hari Film Nasional 2021 dan daftar film yang mendapat kesuksesan di festival Internasional.
Daftar sepuluh rekomendasi film Indonesia di Netflix untuk menemani perayaan Hari Film Nasional, di antaranya Modus Anomali, Sang Penari hingga Athirah.
Melansir laman resmi Kemendikbud, dari 26 hingga 30 Maret akan diadakan pemutaran film secara daring dan luring di beberapa kota besar.
Berikut adalah beberapa karya film Usmar Ismail yang direkomendasi untuk Hari Film Nasional 2021.
Hari Film Nasional diperingati pada tanggal 30 Maret setiap tahunnya. Tahun ini, peringatan Hari Film Nasional telah memasuki usia ke-71.
Hari Film Nasional ke-71 yang jatuh pada 30 Maret 2021 adalah peringatan 100 tahun tokoh perfilman Indonesia H Usmar Ismail.
Hari Film Nasional diperingati setiap tanggal 30 Maret, berikut daftar film rekomendasi Bekraf.Â
Daftar dan sinopsis Film Terbaik FFI selama 10 tahun terakhir
30 Maret Hari Film Nasional: 10 daftar film Asia yang masuk dalam ACBS Film Festival 2019: dari Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak hingga Bintang Ketjil (1963).
Daftar film Indonesia yang berjaya di luar negeri
Rekomendasi film Indonesia di Netflix yang bisa ditonton saat memperingati Hari Film Nasional di antaranya Sang Penari, Pengabdi Setan hingga Cek Toko Sebelah.
Tahukah Anda film pertama yang diproduksi Indonesia? Film tersebut adalah film Loetoeng Kasaroeng yang diproduksi pada tahun 1926
Hari Film Nasional 30 Maret diperingati untuk mengenang film pengambilan gambar film Darah & Doa
Rekomendasi film Indonesia yang tayang di Netflix untuk menyambut Hari Film Nasional 30 Maret
Setidaknya sepuluh tahun terakhir, ruang-ruang pemutaran film di luar bioskop besar menjamur khususnya di Jakarta. Siapa saja penontonnya?
Usmar Ismail Awards dihadirkan untuk memperingati Hari Film Nasional dan menghormati bapak perfilman nasional, H. Usmar Ismail
"Gerakan ayo nonton film Indonesia di bioskop merupakan gerakan sederhana yang konkret untuk mendukung perfilman nasional."
JB Kristanto, seorang pendokumentasi film Indonesia bernapas panjang, berbagi pandangan tentang ruang pendidikan dan pemikiran yang melahirkan dan menghidupkan generasi film akhir 1920-an hingga sekarang.
Bagaimana ekosistem industri film di Indonesia berkembang selama lima tahun terakhir?
Sekolah film di Indonesia berkembang sejak 2000, sebagian besar lulusannya terserap dalam industri, seiring meledaknya budaya tontonan baru.
Mahasiwa studi film, di kampus Jakarta dan Yogyakarta, perlu merogoh kocek belasan hingga puluhan juta buat kelak mengejar karier profesional selepas lulus.
Pusat Perfilman Usmar Marzuki Jakarta.
Film "Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part. 1" berhasil menyabet penghargaan khusus film terlaris dengan jumlah penonton 6.858.616 orang.
Kuota bioskop yang ada rupanya belum bisa dipenuhi film-film karya anak bangsa dan justru diisi film-film asing. Kebijakan tersebut dikhawatirkan akan memberi dampak buruk bagi industri perfilman Tanah Air.
Loetoeng Kasaroeng adalah film yang pertama kali dibuat di Indonesia. Namun, sejarah Film Indonesia tak bisa lepas dari Usmar Ismail dan filmnya, Darah dan Doa. Darah dan Doa boleh jadi tonggak film nasional. Namun, film itu bukanlah film pertama di Indonesia. Membuat film di era modern bagai dua sisi mata uang yang berbeda, tak bertemu antara kualitas dan selera pasar.
Aktor film yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengharapkan bahwa Peringatan Hari Film Nasional (HFN) 2016 dapat menjadi momentum untuk menggiatkan wacana revisi terhadap Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Pengembangan Perfilman kerja sama dengan Badan Perfilman Indonesia (BFI) menggelar roadshow film nasional dalam rangka memperingati Hari Film Nasional (HFN) setiap tanggal 30 Maret.