tirto.id - Kepala Mitigasi Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan, daerah Jawa Barat merupakan provinsi yang paling rentan terjadi bencana tanah longsor. Ia mencatat, sepanjang tahun 2018 saja, ada 405 kejadian dan 81 korban tanah longsor di Jawa Barat.
"Itu terjadi karena bentuk permukaan tanah dan curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan longsor. Dua faktor itu yang kerap terjadi di wilayah kaki bukti di Jawa Barat," ujarnya di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (8/2/2019).
Dalam skala nasional, kata Hendra, bencana tanah longsor mengalami kenaikkan di tahun 2018. Pada tahun 2017, PVBMG mencatat terdapat 1.440 kejadian longsor, sedangkan di tahun 2018 ada 1.868.
"Korbanya juga meningkat, tahun 2017 ada 245 orang, sedangkan pada 2018 ada 268," ucap Hendra.
Akan tetapi, Hendra mengatakan, rumah yang rusak akibat longsor ini mengalami penurunan. Pada 2017, terdapat 4.144 rumah yang rusak, dan di tahun 2018 ada 3.145 rumah yang mengalami kerusakan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi terjadinya tanah longsor di tahun 2019, ia menuturkan, pemerintah sudah menyiapkan strategi mitigasi.
Menurut Hendra, PVMBG akan melakukan penelitian dan penyelidikan gerakan tanah yang berpotensi banjir dan longsor.
"Strategi lainnya adalah dengan memberikan pemetaan zona kerentanan gerakan tanah, sosialisasi ke masyarakat, dan peringatan dini," pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto