Menuju konten utama

Putra Mahkota Saudi Buka Suara Soal Pembunuhan Jamal Khashoggi

Putra mahkota Aran Saudi Mohammed bin Salman berbicara soal pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Putra Mahkota Saudi Buka Suara Soal Pembunuhan Jamal Khashoggi
Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman. AP / Amr Nabil

tirto.id - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) untuk pertama kalinya berbicara mengenai pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal Khashoggi.

Ia menyatakan bahwa ia bertanggung jawab atas kematian Khashoggi. Pembunuhan tersebut terjadi di bawah pengawasannya, sebagaimana diwartakan Aljazeera.

Kematian Khashoggi tersebut menjadi sorotan dunia. Sebelumnya, MBS, sebagai penguasa de facto kerajaan belum secara terus terang menyatakan keterlibatannya.

CIA dan beberapa pemerintah Barat menduga MBS terlibat dalam pembunuh Khashoggi, tetapi pejabat Saudi mengatakan MBS tidak terlibat dalam pembunuhan Khashoggi di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Sejak tersebarnya kabar pembunuhan Khashoggi ini, MBS ikut menjadi sorotan dunia.

"Ini terjadi di bawah pengawasan saya. Saya akan bertanggung jawab, karena ini di bawah pengawasan saya," katanya.

Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi menyangkal keterlibatan putra mahkota dalam pembunuhan Khashoggi dan menyalahkan para agen jahat.

Jaksa penuntut umum saat itu mengatakan kepada kepala intelijen untuk memerintahkan pemulangan Khashoggi, karena mengkritik pemerintah secara blak-blakan.

Tetapi pemimpin perundingan memerintahkan dia dibunuh setelah diskusi untuk pemulangannya gagal.

Saud al-Qahtani, mantan penasehat kerajaan tertinggi yang dilaporkan memberi perintah kepada pembunuh melalui Skype, memberi pengarahan kepada tim pembunuh tentang aktivitas Khashoggi sebelum operasi dilangsungkan.

Sebuah film dokumenter mengenai pengakuan Mohammed bin Salman ini dirilis oleh PBS yang rencana akan ditayangkan pada 1 Oktober mendatang.

MBS sebelumnya berjanji bahwa akan dilakukan investigasi atas kasus ini beberapa minggu setelah kejadian. Pemerintah yang menyebut bahwa MBS tidak tahu-menahu tentang pembunuhan Khashoggi.

Seorang jurnalis Frontline, Martin Smith, kemudian menemui MBS dalam sebuah perlombaan mobil balap listrik di luar Riyadh. Smith mendesak putra mahkota untuk menjawab kenapa ia bisa tidak mengetahui kasus tersebut.

"Kami punya 20 juta orang. Kami punya 3 juta pegawai pemerintah," ujar Putra Mahkota MBS.

"Dan mereka bisa mengambil salah satu pesawatmu?" cecar Smith, merujuk pada tim beranggotakan 15 orang yang diduga berada di balik pembunuhan dan mutilasi Khashoggi, yang masuk dan keluar Istanbul dengan pesawat milik pemerintah Arab Saudi.

"Saya memiliki pejabat, menteri untuk melakukan perintah-perintah, dan mereka bertanggung jawab, mereka memiliki wewenang untuk melakukan itu,"

Selain pertanyaan-pertanyaan kepada MBS tersebut, dalam film dokumenter ini nantinya juga akan ditampilkan liputan penyelidikan selama satu tahun penuh di Arab Saudi terkait pembunuhan Khashoggi.

Baca juga artikel terkait KASUS KHASHOGGI atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Politik
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora