Menuju konten utama

Putra Mahkota Saudi Bantah Terlibat di Pembunuhan Khashoggi

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyangkal bahwa ia terlibat dalam kasus pembunuhan kematian Khashoggi.

Putra Mahkota Saudi Bantah Terlibat di Pembunuhan Khashoggi
Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, tersenyum ketika menghadiri konferensi Future Investment Initiative, di Riyadh, Arab Saudi, 23 Oktober 2018. AP / Amr Nabil

tirto.id - Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi bahwa, ia "bertanggung jawab penuh" atas kasus pembunuhan keji jurnalis Saudi Jamal Khashoggi, namun ia menyangkal tuduhan yang menyatakan bahwa ia yang memerintahkan pembunuhan tersebut.

“Ini merupakan kejahatan keji,” ujar Putra Mahkota Mohammed pada sebuah wawancara yang disiarkan pada Minggu dan dilansir dari AP News.

“Namun saya bertanggung jawab penuh sebagai pemimpin Arab Saudi, khususnya sejak itu dilakukan oleh individu yang bekerja untuk pemerintah Saudi,” tegasnya.

Dilansir dari AP News, saat ditanya apakah ia adalah orang yang memerintahkan pembunuhan terhadap Khashoggi, sebagaimana ia telah dikritisi dalam kolom Washington Post, Putra Mahkota Mohammed menjawab, “Sama sekali tidak, Pembunuhan itu adalah “kesalahan,” ujarnya.

Khashoggi memasuki konsulat Saudi di Turki pada 2 Oktober 2018, demi mengumpulkan dokumen yang ia butuhkan untuk menikahi tunangannya.

Agen pemerintah Saudi membunuh Khashoggi di dalam konsulat dengan memenggal tubuhnya, yang tidak pernah ditemukan.

Arab Saudi pun telah mendakwa 11 orang dalam pembunuhan dan mengadili mereka, yang mana telah disimpan secara rahasia. Namun sampai saat ini, tidak seorang pun terkena hukuman.

Sebuah laporan AS menyatakan bahwa Arab Saudi memikul tanggung jawab untuk pembunuhan dan menyatakan bahwa Pangeran Mohammad berkemungkinan memiliki peran di dalamnya yang harus diselidiki.

Di Washington, kongres telah mengatakan bahwa mereka yakin Putra Mahkota Mohammed “bertanggung jawab atas pembunuhan itu."

Arab Saudi sudah lama bersikeras bahwa putra mahkota tidak terlibat dalam operasi yang melibatkan agen yang melaporkan langsung kepadanya.

“Beberapa berpikir bahwa saya harus tahu apa yang dilakukan 3 juta orang yang bekerja untuk pemerintah Saudi setiap harinya,” ahli waris yang berpengaruh memberitahu dalam “60 Minutes.”

“Ini tidak mungkin bahwa 3 juta orang akan mengirim laporan harian mereka kepada pemimpin atau orang kedua tertinggi di pemerintahan Saudi.”

Pada wawancara di New York, Kamis (26/9/2019), tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, mengatakan kepada pers bahwa kasus ini tidak hanya terbatas pada siapa pelaku pembunuhan, tapi ia ingin Pangeran Mohammed untuk memberitahunya, “Mengapa Jamal terbunuh? Di mana tubuhnya? Apa motif dari pembunuhan ini?"

Pangeran Mohammed juga membahas soal rudal 14 September dan serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas minyak Saudi.

Sementara itu, Yaman Iran-pemberontak sekutu Houthi mengklaim serangan tersebut, Arab Saudi mengatakan itu "tidak diragukan lagi disponsori oleh Iran."

“Tidak ada tujuan strategis,” ujar Pangeran Mohammed terkait serangan tersebut. “Hanya orang bodoh yang akan menyerang 5 persen dari pasokan global.

Satu-satunya tujuan strategis adalah untuk membuktikan bahwa mereka bodoh dan itulah yang mereka lakukan.” Ia mendesak “tindakan yang kuat dan tegas untuk menghalangi Iran," demikian sebagaimana dilaporkan AP News.

Baca juga artikel terkait KASUS KHASHOGGI atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH