Menuju konten utama

PUPR Targetkan Pembangunan Flyover di Palu Rampung Awal 2020

Flyover tersebut dibangun untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas jalan Trans Sulawesi yang melintas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Palu.

PUPR Targetkan Pembangunan Flyover di Palu Rampung Awal 2020
Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo (kedua kiri) bersama Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kanan) berjalan menuju lokasi peresmian dimulainya pembangunan tanggul laut di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (24/11/2019). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/hp.

tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat pembangunan jalan layang (flyover) Pantoloan yang terletak di Kelurahan Pantoloan, Kota Palu.

Flyover tersebut dibangun untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas jalan Trans Sulawesi yang melintas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Palu, sekaligus untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kemacetan yang diakibatkan dari Pelabuhan Pantoloan.

“Konstruksinya sedang dikerjakan, juga untuk menstimulus pekerjaan yang lain pasca-bencana. Saat ini progresnya mencapai 60 persen dan ditargetkan akan selesai pada awal tahun 2020,” kata Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Rabu (27/11/2019).

Menurut Wempi, pembangunan jalan layang ini sebagai usaha untuk meningkatkan kegiatan perekonomian di Kota Palu dan meningkatkan konektivitas masyarakat Palu.

“Untuk itu perlu tersedianya aksesibilitas dan mobilitas yang memadai dari pusat-pusat perindustrian menuju pelabuhan dan jalur distribusi lainnya sehingga akan memudahkan para pelaku usaha dan meningkatkan kegiatan perekonomian setempat,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Satriyo Utomo mengatakan, proyek ini menggunakan teknologi bernama mortar busa atau timbunan ringan, berupa campuran antara semen, air dan pasir busa yang digunakan untuk menimbun oprit [kepala jembatan].

"Teknologi ini sudah diterapkan di beberapa tempat di Jawa, salah satunya di Brebes Exit (Brexit),” terang dia.

Sebagai informasi, jalan layang sepanjang 904 meter tersebut menjadi yang pertama di Sulawesi Tengah yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksnaan Jalan Nasional (BPJN) IV Palu wilayah II. Biaya pembangunannya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) TA 2019 sebesar Rp85 triliun dengan kontraktor PT. Pacific Nusa Indah.

Baca juga artikel terkait INFRASTRUKTUR atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti