Menuju konten utama

PUPR Targetkan 501 Km Trans Sumatera Beroperasi Desember 2019

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bakal ada 501 kilometer jalan tol Trans Sumatera yang beroperasi pada Desember 2019.

PUPR Targetkan 501 Km Trans Sumatera Beroperasi Desember 2019
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan jalan tol Pekanbaru - Dumai ditengah kabut asap kebakaran hutan dan lahan di daerah Minas Kabupaten Siak, Riau, Rabu (18/9/2019). Pengerjaan jalan tol Pekanbaru - Dumai tetap dilakukan di tengah kabut asap karhutla karena PT Hutama Karya menargetkan tol Trans Sumatera ini rampung pada akhir tahun 2019. ANTARA FOTO/FB Anggoro/pras.

tirto.id -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bakal ada 501 kilometer jalan tol Trans Sumatera yang beroperasi pada Desember 2019.

Setelah Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, ruas tol Trans Sumatera yang akan dibuka selanjutnya adalah ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung seksi 1 Kayu Agung-Jakabaring sepanjang 33,5 km.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, progres ruas jalan tol tersebut sudah mencapai sekitar 97 persen. "Dengan tambahan ruas tersebut, maka total panjang Trans Sumatera hingga akhir 2019 mencapai 501,16 km," ujar Basuki dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Selasa (19/11/2019).
Hingga November 2019, jalan Tol Trans Sumatera yang telah beroperasi tercatat sepanjang 467,6 km, antara lain Bakauheni–Terbanggi Besar (141 Km), Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang (189 Km), Palembang–Indralaya (22 Km), Medan–Binjai (10,46 km), Medan-Kualanamu–Tebing Tinggi (62,2 Km) dan Belawan-Medan-Tanjung Morawa (43 km).
Basuki mengatakan, pihaknya terus melanjutkan pembangunan jalan tol di Pulau Sumatera yang memiliki proyek penyelesaian sepanjang 2.974 Km dari Lampung hingga Aceh yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2024.
Selain itu, berdasarkan data dari Kementerian PUPR, tercatat sebanyak lima ruas Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 311,26 km yang ditargetkan beroperasi tahun 2020.
Keempat ruas tersebut yakni Tol Sigli-Banda Aceh sepanjang (74 Km), Medan-Binjai Seksi 1 yaitu Simpang Susun Helvetia-Simpang Susun Tanjung Mulia (6,27 Km), Pekanbaru-Dumai (131,4 km), Padang–Pekanbaru Seksi I Padang-Sicincin sepanjang (30,4 km), dan Tol Kayuagung-Palembang-Betung seksi 2 dan 3 Jakabaring-Betung sepanjang (69,19) km.
Pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli merupakan salah satu ruas Tol Trans Sumatera yang akan memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan dari Banda Aceh ke Sigli dari sekitar 2-3 jam menjadi 1 jam perjalanan.
Ruas tol Banda Aceh-Sigli nantinya akan terbagi enam seksi dengan total investasi sebesar Rp 12,35 Triliun. Progres konstruksinya saat ini sebesar 20 persen dan ditargetkan rampung akhir 2020.
Sementara Jalan Tol Medan-Binjai Seksi 1 merupakan bagian dari Jalan Tol Medan-Binjai Seksi 2-3 ruas Helvetia-Binjai sepanjang 10,46 Km yang telah beroperasi sejak Oktober 2017 lalu, dengan progres konstruksi 91,98 persen.
Pengusahaan Tol Medan-Binjai merupakan bagian dari penugasan Pemerintah kepada PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai investasi Rp 2,5 triliun, dimana sebesar Rp1,9 triliun untuk biaya konstruksi.
Selanjutnya, yaitu Jalan tol Pekanbaru-Dumai yang terbagi menjadi enam seksi dengan nilai investasi keseluruhan mencapai Rp 16,211 triliun juga ditargetkan selesai pada tahun 2020.
Keenam seksi tersebut yakni seksi I Pekanbaru-Minas sepanjang (9,5 km), seksi II Minas-Petapahan/Kandis Selatan sepanjang (24 km), seksi III Petapahan-Kandis Utara sepanjang (17 km), seksi IV Kandis-Duri Selatan sepanjang (26 km), seksi V Duri Selatan-Duri Utara sepanjang (28 km), dan seksi VI Duri Utara-Dumai sepanjang (25 km). Saat ini progres konstruksi keseluruhan enam seksi tersebut sebesar 74,2 persen.
Ruas tol selanjutnya yang direncanakan dapat operasi pada tahun 2020 adalah Padang–Pekanbaru Seksi I Padang–Sicincin sepanjang 30,4 km dengan progres konstruksi saat ini 10,03 persen.
Ruas segmen ini merupakan bagian dari Jalan Tol Padang-Pekanbaru sepanjang 254,8 km yang membutuhkan investasi sebesar Rp 80,41 triliun dengan target penyelesaian selama lima tahun yaitu dari 2018-2023.
Tingginya biaya investasi, disamping karena jaraknya cukup panjang juga akan dibangun lima terowongan dengan total panjang 8,95 km yang menembus pegunungan Bukit Barisan.
Saat ini PT Hutama Karya yang mendapatkan penugasan dari Pemerintah sedang melakukan pengadaan kontraktor untuk segmen Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 35 km.
Ruas terakhir pada Jalan Tol Trans Sumatera yang direncanakan beroperasi pada tahun 2020 yakni Tol Kayu Agung-Palembang-Betung seksi 2 Jakabaring-Musilindas sepanjang 24,9 km dan seksi 3 Musilindas-Betung sepanjang 44,29 km dengan progres konstruksi saat ini masing-masing 49,89 persen dan 5,85 persen.

Baca juga artikel terkait JALAN TOL TRANS JAWA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana