Menuju konten utama

Pulihkan Ekonomi, Jokowi Segera Buka Perbatasan RI-Papua Nugini

Kerja sama perdagangan Indonesia-Papua Nugini di 2021 naik hingga 87 persen dibanding tahun sebelumnya.

Pulihkan Ekonomi, Jokowi Segera Buka Perbatasan RI-Papua Nugini
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh, dan Sejahtera serta Master Plan Pengembangan Kawasan Pariwisata Ulapan di Denpasar, Bali, Jumat (3/12/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/tom.

tirto.id - Presiden Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape beserta istri Rachel Marape di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/3/2022). Usai pertemuan, Jokowi menghargai sikap Papua Nugini yang menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Indonesia.

Ia mengaku pertemuan ini juga membahas penguatan kerja sama antara Indonesia dengan Papua Nugini dan wilayah Pasifik.

"Kami membahas upaya penguatan kerjasama bilateral di berbagai bidang dan saling tukar menukar pandangan mengenai kerja sama di Pasifik," kata Jokowi saat memberikan keterangan persnya.

Pertama, mereka membahas peningkatan kerja sama perdagangan kedua negara di tahun 2021 yang naik hingga 87 persen dibanding tahun sebelumnya (2020).

Jokowi melihat kenaikan angka tersebut memicu optimisme pemulihan ekonomi pascapandemi. Ia pun mengaku pemerintah akan membuka perbatasan Indonesia-Papua Nugini demi menemukan peluang baru.

"Saya percaya masih banyak peluang yang dapat ditingkatkan. Untuk itu, Indonesia juga siap membuka kembali perbatasan dengan Papua Nugini untuk memulihkan perdagangan lintas batas dan denyut ekonomi masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan," kata Jokowi.

Kedua, Indonesia menyambut baik studi kelayakan untuk pembentukan kerja sama perdagangan preferensial antara Indonesia-Papua Nugini. Ia memandang perjanjian investasi akan memberikan keamanan investor bagi kedua negara.

Untuk memenuhi arahan tersebut, Jokowi menginstruksikan Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beserta delegasi Kadin dan pengusaha untuk melakukan 'misi perdagangan dan investasi' ke Papua Nugini.

Jokowi juga mengaku kedua pemimpin negara bertukar pandangan soal konektivitas Indonesia-Papua Nugini. Ia pun berharap perusahaan konstruksi Indonesia bisa membangun sarana konektivitas dan infrastruktur di Papua Nugini.

Kemudian, kedua pemimpin juga membahas kerja sama di bidang pertahanan. Kerja sama tersebut, kata Jokowi, juga meliputi kerja sama industri pertahanan Indonesia.

Keempat, Indonesia dan Papua Nugini akan memperkuat kerja sama di bidang kesehatan. Indonesia, kata Jokowi akan memperkuat ketahanan nasional Papua Nugini lewat otoritas obat dan makanan di kedua negara. Selain itu, perusahaan farmasi Indonesia juga akan melirik untuk penjualan di pasar Papua Nugini.

Kelima adalah pembahasan kerja sama dengan negara-negara Pasifik Selatan, termasuk pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim energi terbarukan, hingga manajemen bencana yang dialami negara Pasifik.

"Perhatian Indonesia terhadap negara Pasifik antara lain juga diwujudkan dengan diundangnya perwakilan Pasifik PIF dalam KTT G20. Sekali lagi terima kasih Perdana Menteri atas pertemuan yang konstruktif ini," pungkas Jokowi.

Baca juga artikel terkait PRESIDEN JOKOWI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky