Menuju konten utama

Puasa Ramadan Jadi Cara Kontrol Kadar Gula Darah

Saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan adalah waktu yang tepat bagi pasien diabetes guna mengontrol dan mengatur gula darah di dalam tubuh.

Puasa Ramadan Jadi Cara Kontrol Kadar Gula Darah
Ilustrasi Diabetes. FOTO/Istock.

tirto.id - Momen puasa di bulan suci Ramadan seharusnya bisa menjadi saat yang tepat bagi pasien diabetes untuk mengontrol dan mengatur gula darah di dalam tubuh. Dengan berpuasa yang teratur, gula darah di dalam tubuh pun dapat dikendalikan.

Hal tersebut disampaikan dokter diabetologist dan endocrinologist, Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, dr Johanes Purwoto, Sp.PD-KEMD.

"Pasien yang sudah terkena diabetes, baiknya menjaga betul kesehatan di bulan suci ini agar kesehatannya tetap terjaga, khususnya gula darah. Namun bila tidak, hal ini justru membahayakan si penderita sendiri", kata Johanes Purwoto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (2/6/2017).

“Sebelum memutuskan untuk berpuasa atau tidak, ada baiknya lakukan pengecekan gula darah secara reguler ke dokter atau rumah sakit, demi mencegah kondisi semakin memburuk dan cepat mendapat penanganan. Kalau sebelum bulan puasa membaik, boleh puasa. Tapi kalau tidak, disarankan jangan karena gulanya bisa jadi tinggi dan rendah. Ini cukup rawan,” ujarnya.

Dikatakannya, kontrol tubuh yang tepat adalah saat tubuh merasa lemah atau tidak enak. Penderita diabetes masih dapat hidup hampir seperti orang normal apabila gula darah tetap terkontrol.

Batas normal gula darah seseorang adalah 70-130 mg/dL (miligram/deciliter). Kalau kurang dari 90 mg/dL di sore hari dinilai sudah harus berhati-hati, apalagi kurang dari 70 mg/dL, baiknya dibatalkan karena tubuh akan semakin drop bila dipaksakan. Ini dikarenakan tak adanya asupan makanan sehingga gula terlalu rendah.

Namun diabetes juga dianggap berbahaya bila sudah ada diambang 126-300 mg/dL. Untuk itu, kadar gula darah bagi diabetes harus dikendalikan selama puasa. Diabetes terbagi 4 tipe yakni risiko rendah (masih terkendali), sedang, tinggi dan paling tinggi sehingga memerlukan obat keras atau insulin. Namun ada juga orang yang malas memeriksa glukosa darah dan menganggap tubuhnya baik-baik saja.

"Apabila sudah ada tanda-tanda gula darah drop, kurang fokus, banyak berkeringat seperti di tangan, jantung berdebar lebih kencang, wajib memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit. Penderita diabetes yang sudah memerlukan obat akan membuat irama jantung terganggu," ujarnya.

“Bila anda sudah alami hal-hal tersebut, segera batalkan puasa dengan dengan yang manis. Bisa langsung menelan gula pasir dengan air, teh manis, jus manis, minuman manis. Tapi kalau kadar gulanya tinggi, jangan sampai kekurangan cairan karena bisa membuat darah kental sehingga merembet ke jantung dan berakibat pada penyakit struk,” kata Johanes Purwoto menambahkan.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri