Menuju konten utama

PT MRT: Hasil Lelang Diumumkan Sebelum Sandiaga jadi Wagub

PT MRT mengadakan lelang untuk penyediaan konektivitas seluler dan jaringan internet nirkabel atau wifi di sepanjang jalur MRT.

PT MRT: Hasil Lelang Diumumkan Sebelum Sandiaga jadi Wagub
Dua orang pekerja melakukan pemeriksaan pemasangan rel di terowongan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Stasiun Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta, Kamis (26/10/2017). ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf

tirto.id - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta MRT Jakarta memenangkan PT Tower Bersama sebagai mitra strategis penyedia konektivitas seluler dan jaringan internet nirkabel atau wifi, di Jakarta Pusat, Rabu (15/12). Hasil lelang ini sempat dikhawatirkan diwarnai konflik kepentingan. Pasalnya, sempat ada jejak peran dan kepemilikan Sandiaga Uno di tubuh PT Tower Bersama.

Corporate Secretary PT MRT Hikmat membantah dugaan tersebut. Ia menjelaskan proses lelang berlangsung secara terbuka atau “beauty contest” yang dilakukan saat Djarot Syaiful Hidayat masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Dan pemenang lelang sudah diumumkan per tanggal 10 Oktober.

"Itu artinya, ya, memang tidak ada [kepentingan] karena terpilihnya sebelum [Sandiaga] dilantik," kata Hikmat menegaskan bahwa Sandiaga belum menjabat wakil gubernur saat lelang dilakukan maupun saat pemenang ditentukan.

Pengumuman itu dinyatakan dalam surat Pengumuman Pemenang Nomor 12/EXT/BCTELCO/MRT/X/2017. Mereka mengalahkan delapan perusahaan lain, yaitu PT Akses Mega Persada, PT Akses Prima Indonesia, PT Solusi Tunas Pratama, PT Inti Bangunan Sejahtera, PT Consistel Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia, PT MAC Sarana Djaya, dan PT Aliran Raya Mitra.

Dari sembilan peserta lelang, setengahnya bahkan sudah berstatus sebagai perusahaan terbuka (Tbk) yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia. Bersama PT Telekomunikasi Indonesia, tiga perusahaan yang sudah berstatus Tbk., adalah PT Tower Bersama , PT Solusi Tunas Pratama, dan PT Inti Bangunan Sejahtera. Sebagai perusahaan terbuka, mereka diwajibkan untuk membuka laporan kinerja dan keuangannya kepada publik secara berkala.

Tiga perusahaan tersebut dinilai punya jam terbang sebagai perusahaan menara independen yang menyediakan akses jaringan seluler untuk operator telekomunikasi. Rekam jejak mereka sebagai pemain utama dalam bisnis ini juga relatif sama-sama signifikan.

PT Tower Bersama memiliki 20 ribu lebih sarana yang tersebar di 12.610 titik. Sedangkan PT Solusi Tunas Pratama (STP) memiliki hampir 7 ribu menara dengan penyewa mencapai 11.416. Dan PT Inti Bangunan Sejahtera memiliki 3,677 menara yang disewa oleh 4.108 pengguna.

Transparansi Proses Lelang Telekomunikasi MRT

Koordinator Divisi Riset Indonesia Corruption Watch (ICW) Firdaus Ilyas mengatakan untuk mencegah tudingan yang kurang enak, PT MRT perlu bersikap transparan.

"Karena [faktor] Sandiaga Uno," kata Firdaus kepada Tirto, Senin (18/12/2017).

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, mengatakan bahwa delapan peserta lelang mengikuti mekanisme seleksi yang dinamakan "beauty contest" sejak April 2017 hingga 10 Oktober 2017. William mengatakan bahwa apa yang dapat disediakan pemenang lelang “telah sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan PT MRT”.

"Ini adalah bagian dari penugasan PT MRT," ujarnya kepada Tirto, Senin (18/12/2017).

Penegasan itu diberikan William guna menepis keraguan kemenangan PT Tower Bersama. William menyiratkan bahwa pemenang memang memiliki rekam jejak yang signifikan dalam industri telekomunikasi sehingga pengalamannya sedikit banyak dapat diandalkan untuk memastikan layanan telekomunikasi di sepanjang rute MRT akan berjalan baik.

Corporate Secretary PT MRT Hikmat turut menginformasikan bahwa proses lelang sudah dilakukan secara terbuka sejak April 2017. Beauty contest telah diumumkan di dua media nasional yakni Harian Kompas dan Bisnis Indonesia.

Kronologi Lelang Telekomunikasi MRT

Seluruh proses tender dilakukan PT MRT Jakarta dengan menggunakan sistem e-Procerement (e-Proc). Sistem dengan laman https://eproc.jakartamrt.com ini sudah disiapkan sejak 2015, namun baru diluncurkan pada 6 Desember 2016.

Pengumuman dibukanya tender penyedia konektivitas seluler dan wifi dilansir pada 10 April 2017. Disebutkan bahwa seleksi untuk jadi mitra berlaku untuk area operasional MRT Jakarta fase 1. Kemudian, pengumuman daftar peserta tahapan pemasukan dokumen proposal beauty contest penyedia konektivitas seluler dan wifi dilansir pada 4 Juli 2017.

Dalam dokumen Nomor 010/EXT/BCTELCO/MRT/VII/2017 tersebut, disebutkan bahwa pada Senin, 19 Juni 2017, pukul 08.00-14.00, di kantor PT MRT Jakarta, telah dilakukan pemasukan dokumen dengan total sembilan peserta. Tim seleksi kemudian melakukan evaluasi terhadap proposal yang masuk.

Pemenang diputuskan melalui surat Pengumuman Pemenang Nomor 012/EXT/BCTELCO/MRT/X/2017, ditandatangani oleh Tb. Hikmatullah, Ketua Tim Seleksi untuk Mitra Penyedia Telekomunikasi (Konektivitas Seluler dan wifi) pada 10 Oktober 2017. Saat itu Jakarta masih dipimpin oleh Gubernur Djarot.

Soal Kepemilikan Saham Sandiaga Uno

PT Saratoga adalah perusahaan yang didirikan oleh kemitraan antara Edwin Soeryadjaja dan Sandiaga Uno. Sandi, demikian panggilannya, sempat menjabat sebagai Presiden Direktur. Dan salah satu portofolio PT Saratoga adalah kepemilikan saham PT Tower Bersama sejumlah 25,52 persen.

Namun pada 2015 Sandi mundur dan melepaskan jabatannya saat terjun ke dunia politik bersama Partai Gerindra. Kemudian Januari 2017 Sandiaga Uno melepas kepemilikan sahamnya kepada Edwin Soeryadjaya senilai Rp134,71 miliar dengan harga jual Rp3.400 per saham.

Baca juga artikel terkait PROYEK MRT atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zen RS