Menuju konten utama

PSI Ungkit Dugaan Korupsi Bansos DKI di Hadapan Jokowi

Grace menyinggung kasus dugaan korupsi bansos di DKI Jakarta, dia juga menyinggung ada beras yang kualitasnya buruk.

PSI Ungkit Dugaan Korupsi Bansos DKI di Hadapan Jokowi
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyampaikan pidato politik awal tahun 2019 yang bertema Politik Akal Sehat, Politik Kaum Muda di Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/1/2019). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengungkit kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) di Provinsi DKI Jakarta. Hal itu disampaikan di hadapan Presiden Jokowi dalam acara Kopdarnas PSI 2023.

"Korupsi yang terbaru di Jambi, di Jakarta ada beras bantuan sosial pandemi yang ternyata kualitasnya buruk," kata Grace di Jakarta 31 Januari 2023.

Dia menambahkan bahwa isu korupsi tidak hanya melanda di seputaran Jakarta, walaupun beritanya sempat membuat heboh di media massa. Namun Grace menambahkan, sudah ada korupsi di sejumlah daerah dengan potensi kasus yang sama.

"Ini bukan karena seputaran Jakarta ya tapi memang itu korupsinya ada," ungkapnya.

Sebelumnya, Perumda Pasar Jaya telah menjelaskan mengenai dugaan korupsi program bansos penanganan COVID-19 yang menjadi sorotan publik. Pasar Jaya menegaskan penyaluran bansos yang menjadi penugasannya telah dituntaskan sejak 2020.

Corporate Secretary Pasar Jaya Muhammad Fachri membenarkan soal kondisi beras yang rusak dan menumpuk di gudang penyimpanan Pulogadung. Namun dia menegaskan beras itu tak diperuntukkan buat bansos, melainkan sisa usaha retail.

"Untuk beras di gudang Pulogadung itu sisa usaha Pasar Jaya dari usaha retail," ujarnya.

Total beras yang menumpuk di gudang sebanyak 920 ton. Beras-beras itu disebutnya merupakan buffer stock atau stok barang yang disediakan untuk menjaga operasional produksi.

Baca juga artikel terkait DUGAAN KORUPSI BANSOS atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky