Menuju konten utama

PSI Solo Klaim Ditawari Rp1 Miliar untuk Berkoalisi Lawan Gibran

Ketua DPD PSI Kota Solo Antonius Yogo Prabowo mengaku ditawari uang dari tokoh partai yang ada di Solo tapi tak masuk DPRD Solo periode ini.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ajukan uji materi terhadap revisi Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), di Gedung MK, Jumat (23/2/2018). tirto.id/ Lalu Rahadian

tirto.id - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Solo Antonius Yogo Prabowo mengklaim ditawari Rp1 Miliar untuk bergabung dengan partai koalisi yang akan melawan pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dalam Pilwalkot Solo 2020.

Yogo kepada Tirto, Jumat (7/8/2020) menceritakan kronologi tawaran Rp1 miliar itu muncul. Mulanya ia dihubungi seseorang tokoh partai untuk membicarakan koalisi Selasa (4/8/2020) lalu. Kemudian ia menemuinya di kantor partai tokoh tersebut.

Ia tak mau menyebutkan siapa tokoh tersebut dan berasal dari partai mana. Namun ia menyebut bahwa partai tersebut tak memiliki kursi di DPRD Kota Solo periode 2019-2024.

“Disampaikan maksud dan tujuannya bahwa akan mencalonkan pasangan Purnomo-Anung. Dengan konfigurasi koalisi PKS lima kursi, PAN tiga kursi dan PSI satu kursi sehingga sesuai dengan minimal syarat,” kata Yogo.

Kemudian untuk mengikat itu, sang tokoh politik tersebut menawarkan nominal uang. “Menurut kami fantastis besar hampir mendekati Rp1 miliar yang ditawarkan agar kami bergabung,” ujarnya.

Itu kata dia baru tawaran pertama. Sang tokoh politik itu kemudian bilang agar tawaran didiskusikan dengan DPP PSI dan mempersilakan bila ingin menego harga.

Dua hari setelah mendiskusikan dengan DPP PSI, akhirnya dipustuskan PSI menolak tawaran itu. PSI kata dia tetap untuk mendukung Gibran dan berkomitmen untuk tidak berkoalisi dengan PKS di pemilihan daerah manapun.

PSI Solo kata dia sejak Gibran belum mendaftar ke PDIP telah melakukan komunikasi dengan Gibran. PSI juga telah terlibat berbagai forum dengan Gibran dan melihat kapasitas Gibran untuk dapat menjadi pemimpin daerah.

“Dari situ kami kemudian memantapkan pilihan untuk mendukung total Mas Gibran maju,” kata dia.

Gibran menurutnya adalah representasi anak muda yang mau membangun kota dan punya visi besar untuk Solo.

Selain PDIP yang merupakan partai pengurung Gibran-Teguh, beberapa partai lain seperti Gerindra dan PAN juga telah menyatakan dukungan kepada bakal calon wali kota yang merupakan putra sulung presiden Joko Widodo tersebut.

Namun bukan berarti, Gibran melenggang tanpa lawan. Sejauh sudah ada satu pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) yang maju dari jalur independen berpotensi melawan Gibran.

Sedangkan lawan lain yang masih menyusun kekuatan yakni PKS. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Solo Abdul Ghofar kepada Tirto, Kamis (6/8/2020) mengatakan tak ingin hanya satu koalisi partai saja yang melenggang mudah memenangkan Gibran tanpa perlawanan.

“Kemarin kita pernah [penjajakan] ke PAN, Golkar, dan Gerindra,” kata Ghofar. Namun sebagian partai telah menyatakan merapat ke koalisi Gibran. “Tapi kita tetap berjuang untuk melakukan lobi, ” ujarnya.

Baca juga artikel terkait PILWALKOT SOLO 2020 atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Politik
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Bayu Septianto