Menuju konten utama

PSBB Transisi Kota Bogor Diperpanjang Sebulan Sampai Awal Juli 2020

PSBB transisi Kota Bogor diperpanjang hingga satu bulan ke depan. Pemkot Bogor menyatakan akan memberlakukan PSBB Proporsional.

PSBB Transisi Kota Bogor Diperpanjang Sebulan Sampai Awal Juli 2020
Wali Kota Bogor Bima Arya (kiri) bersama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/4/2020). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.

tirto.id - Pemerintah Kota Bogor memutuskan untuk memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi selama sebulan ke depan. Dengan demikian, PSBB transisi Kota Bogor akan berlaku hingga awal Juli 2020.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengumumkan keputusan tersebut setelah memimpin rapat evaluasi PSBB transisi yang dihadiri unsur Forkopimda, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, dan pimpinan organisasi perangkat daerah terkait.

Bima menyebut, pemda dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor telah bersepakat untuk memperpanjang PSBB transisi.

"Kami menyepakati melanjutkan penerapan PSBB proporsional di masa transisi ini," kata Bima di Balai Kota Bogor, pada Kamis (4/6/2020), seperti dilansir Antara.

Bima menjelaskan penerapan PSBB proporsional pada masa transisi selama satu bulan ke depan berbeda dengan kebijakan serupa pada tahap pertama hingga ketiga.

Kata Bima, PSBB proporsional pada masa transisi akan dilakukan dengan penguatan pada aspek edukasi dan wilayah.

"Dalam forum rapat, Forkopimda mengusulkan, sangat penting untuk menguatkan wilayah, mulai dari RT, RW, kelurahan hingga kecamatan," ujar Bima.

Menurut Bima, perpanjangan masa PSBB transisi Kota Bogor didasari pertimbangan dari kajian tim pakar epidemiologi. Dalam waktu sebulan ke depan, Pemerintah Kota Bogor juga akan melakukan kajian, terkait sektor apa yang masih mungkin dibuka, dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan dan zonasi yang ditentukan Pemprov Jawa Barat.

"Kota Bogor saat ini, masih pada level tiga atau zona kuning," ujar Bima.

Data kasus positif Covid-19 di Kota Bogor selama dua pekan terakhir sudah menunjukkan kurva melandai, meskipun pada Selasa (2/6) dan Kamis hari ini ada penambahan kasus positif lagi. Tren laju orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), maupun kasus positif, juga tidak melonjak.

"Angka reproduksi Covid-19 di Kota Bogor sudah berada di bawah satu, yakni 0,5. Ini juga sudah menunjukkan angka yang baik," terang Bima.

Namun, dia melanjutkan, "Kami melihat, walaupun data penyebaran Covid-19 di Kota Bogor sudah membaik (terkendali) tapi belum bisa disebut aman."

Kata dia, masih banyak langkah penanganan yang perlu dimaksimalkan. Pada penerapan PSBB tahap III maupun PSBB transisi, masih banyak dilakukan pelanggaran protokol kesehatan, seperti tidak menjaga jarak dan tidak memakai masker.

"Ini yang masih perlu ditingkatkan," ujarnya.

Pada penerapan perpanjangan PSBB transisi selama sebulan ke depan, menurut Bima, Forkopimda Kota Bogor bersepakat untuk meningkatkan pengawasan.

"Tiga hal yang harus terus disosialisasikan dan diedukasi kepada warga yakni, pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan," ujar dia.

Baca juga artikel terkait PSBB

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Addi M Idhom