Menuju konten utama

PSBB Jakarta Gagal Tanpa Daerah Penyangga, Kata Peneliti

Pola pembatasan sosial di daerah penyangga beda, sehingga PSBB total Jakarta punya risiko gagal mengatasi penyebaran Corona.

PSBB Jakarta Gagal Tanpa Daerah Penyangga, Kata Peneliti
Sejumlah warga menyantap makanan di salah satu restoran di Ciracas, Jakarta, Kamis (10/9/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

tirto.id - Ketua Pusat Kajian Kesehatan Universitas Muhammadiyah (Puskakes Uhamka) Prof Hamka Bigwanto menjelaskan PSBB Jakarta bisa menekan angka kasus Corona dengan sejumlah catatan. Antara lain diikuti daerah penyangga ikut memberlakukan PSBB.

“Disiplin ya bener-bener pelaksanannya harus dijaga bener-bener ya. Kemudian yang kedua, ini gak akan efektif kalau wilayah penyangganya gak mengikuti,” kata dia kepada reporter Tirto, Jumat (11/9/2020).

Jakarta tidak bisa dipisahkan dari Kawasan penyangga seperti saja Depok, Bekasi, Tangerang dan Bogor. Banyak karyawan di Jakarta tinggal di beberapa kawasan tersebut. Katanya, koordinasi perlu melibatkan pemda lain agar pelaksanaan PSBB Jakarta mulai 14 September efektif untuk menurunkan kasus.

“Depok Bekasi, kemudian bogor, dan sebagainya itu kalau gak PSBB juga itu gak bakalan efektif. Nah itu kalau misalnya dilaksanakan cukup efektif. Bisa Belajar dari PSBB pertama. Karena interaksi antar manusia turun, kasusnya [juga turun],” terang dia.

Daerah penyangga Bogor-Depok-Bekasi (Bodebek) memilih pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas (PSBMK) dibanding PSBB total ala Jakarta.

Hamka menjelaskan sebenarnya PSBB ini terlambat, tapi lebih baik daripada tidak sama sekali.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah menjelaskan, koordinasi yang dilakukan Anies kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah di wilayah pengangga akan jadi kunci keberhasilan PSBB total kali ini.

Meski setuju PSBB lagi, Trubus bilang, istilah PSBB total kurang tepat. Karena saat ini masyarakat kecil sudah beradaptasi dengan new normal dan mulai lagi berusaha.

“Nggak tepat, yang tepat itu PSBB transisi karena masyarakatnya udah mulai gerak dan paham protokol kesehatan. Melanjutkan PSBB yang udah ada catatanya harus ada pengawasan ketat," katanya.

Baca juga artikel terkait PSBB atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali