Menuju konten utama

Proyek Skybridge Tanah Abang Molor Karena Perencanaan Tak Matang?

Skybridge Tanah Abang seharusnya rampung, 9 November kemarin, tapi diperpanjang 2 minggu lagi. Proyek dinilai telat karena rencana mentah.

Proyek Skybridge Tanah Abang Molor Karena Perencanaan Tak Matang?
Pekerja sedang memasang mur atas Skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2018). tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Pembangunan skybridge di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, tak juga selesai. Proyek Pemprov DKI Jakarta yang digarap PD Pembangunan Sarana Jaya ini mulanya ditargetkan selesai, Jumat 9 November lalu.

Namun, per hari ini (12/11/2018), jembatan multifungsi itu belum juga rampung. Durasi pengerjaan diperpanjang hingga dua minggu ke depan.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP dari Komisi D yang membidangi pembangunan, Dapotan Sinaga menilai molornya pembangunan skybridge akibat kurang matangnya perencanaan.

"Perencanaannya kurang matang dari awal. Pemprov dan jajarannya hanya berambisi dengan target, target, dan target, tapi tidak memperhatikan apakah rencananya sudah matang dan solid atau belum," katanya kepada reporter Tirto, Senin (12/11/2018) sore.

Satu contoh yang membuatnya Dapotan punya kesimpulan itu adalah masih banyaknya pedagang yang berada di lokasi pembangunan.

"Itu, kan, karena dari awal enggak matang rencana penataannya, kalau matang harusnya enggak ada seperti itu," katanya.

Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan menampik anggapan proyek telat karena rencana yang mentah. Namun, ia mengakui salah satu faktor karena masih banyaknya pedagang.

"Lahan kerja itu bukan area kosong. Itu tempat orang lalu lalang. Pedagang juga masih berjualan. Itu mempersempit area kerja kami," kata Yoory, Senin pagi.

Kendala lain, kata Yoory, adalah perubahan desain awal karena tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Pernyataan ini seolah mengakui kalau rencana pembangunan ini memang mentah.

"Yang semula di-split. Tapi ternyata kami lihat di lapangan untuk keamanan, untuk persiapan, itu kami tambah pondasinya biar lebih kuat. Begitu kami gali kedalaman satu setengah meter, utilitas di bawah itu banyak banget ternyata. Harus kami sesuaikan lagi semuanya," katanya.

“Waktunya Tidak Saya Komunikasikan”

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ia segera memanggil Yoory dan memintanya melaporkan apa yang sudah dikerjakan.

"Kemarin mau ketemu, tapi mendadak saya enggak bisa. Nanti dipanggil dulu Pak Yoory-nya, biar lihat hasil laporannya," kata Anies di Balai Kota, Senin sore.

Anies mengatakan setiap proyek Pemprov DKI pasti dilengkapi target yang tak diinformasikan ke publik. Namun, ia tidak mengatakan kalau proyek ini memang terlambat rampung.

"Internal saya tetapkan target, tapi ke publik saya tidak komunikasikan waktunya. Di internal pasti ada targetnya semua. Pasti ada," tambah Anies.

Pembangunan skybridge Tanah Abang dimulai sejak 3 Agustus lalu. Proyek ini menghabiskan duit Rp35 miliar yang diambil dari anggaran PD Sarana Jaya dengan tender yang dimenangi PT Amarta Karya.

Proyek yang bertujuan mengurangi kesemrawutan Tanah Abang ini akan menghubungkan Blok G Pasar Tanah Abang dan Stasiun Tanah Abang dengan panjang kurang lebih 400 meter.

Baca juga artikel terkait PENATAAN TANAH ABANG atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Bisnis
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Rio Apinino