Menuju konten utama

Proyek Rp14,26 Triliun Tol Yogya-Bawen Ditarget Rampung 2024

Jalan Tol Yogyakarta Bawen nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Solo, dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta International Airport Kulonprogo.

Proyek Rp14,26 Triliun Tol Yogya-Bawen Ditarget Rampung 2024
Peletakkan pertama atau groundbreaking jalan tol Yogyakarta-Bawen, Selasa (30/3/2022). (tirto.id/M. Irfan Al Amin)

tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan sejumlah proyek jalan tol yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

Salah satunya ruas Jalan Tol Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km yang pengerjaannya sudah dimulai hari ini Rabu (30/3/2022). Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menjelaskan, pembangunan jalan tol yang melintas di dua provinsi tersebut akan meningkatkan konektivitas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.

“Jalan Tol Yogyakarta Bawen nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Solo, dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta International Airport Kulonprogo yang saat ini masih tahap konstruksi dengan progres 20,21% dan akan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah khususnya Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar)”, jelas dia dalam keterangan resmi, Rabu (30/3/2022).

Hedy menjelaskan, pembangunan jalan tol ini juga akan memperkuat posisi Yogyakarta dalam industri, khususnya pariwisata yang sedang tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga akan meningkatkan peran Yogyakarta sebagai daerah untuk perkembangan ekonomi di Pulau Jawa bagian Selatan.

Dengan nilai investasi yang cukup besar senilai Rp14,26 triliun, Hedy menyatakan, pembangunan jalan tol ini harus mampu memberikan dorongan perkembangan ekonomi di Yogyakarta dan Jogja dan Jawa Tengah. Pembangunan jalan tol ini dilaksanakan oleh PT. Jasamarga Jogja Bawen (JJB) selaku Badan Usaha Jalan Tol yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang.

"Kepada konsorsium kontraktor untuk melibatkan tenaga kerja lokal dan produk lokal sebanyak mungkin, sehingga dampak ekonominya akan terasa sangat kuat," ujar dia.

Ia mengungkap pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen memiliki tantangan yang cukup tinggi karena tetap harus menjaga kawasan cagar budaya dan kelestarian lingkungan, trase yang melewati potensi gempa, sungai lahar dingin hingga wilayah mata air yang harus dijaga.

“Dalam membangun jalan tol ini kita harus cepat, tapi juga tetap harus menjaga kualitas dan mutu, memastikan keselamatan konstruksi, dan harus tetap jaga keseimbangan alam," tutur dia.

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR Jalan tol ini terdiri dari 6 seksi yaitu Seksi 1 Sleman - Banyurejo sepanjang 8,25 km, Seksi 2 Banyurejo-Borobudur sepanjang 15,26 km, Seksi 3 Borobudur-Magelang sepanjang 8,08 km, Seksi 4 Magelang-Temanggung sepanjang 16,26 km, Seksi 5 Temanggung-Ambarawa sepanjang 22,56 km, Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo sepanjang 5,21 km.

Targetnya, untuk seksi 1 akan selesai konstruksi pada kuartal 4 2023. Secara keseluruhan, jalan tol ini ditargetkan dapat tersambung seluruhnya secara bertahap pada kuartal 4 2024.

Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (Dirut LMAN) Basuki Purwadi mengatakan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen merupakan salah satu PSN yang pengadaan lahannya dibiayai oleh APBN melalui LMAN.

"Saat ini progres pembebasan lahan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen seksi 1 telah mencapai 92,28%," kata dia .

Baca juga artikel terkait TOL YOGYA-BAWEN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri