Menuju konten utama

Proyek Gorden Batal, BURT DPR akan Pergi ke Turki

BURT DPR beralasan kunjungan ke Turki telah direncanakan sejak dua tahun lalu namun baru terlaksana pada tahun ini.

Proyek Gorden Batal, BURT DPR akan Pergi ke Turki
Anggota DPR mengikuti Rapat Paripurna ke-14 DPR Masa Persidangan III Tahun 2021-2022 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (8/2/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

tirto.id - Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Agung Budi Santoso mengungkapkan akan melanjutkan agenda kunjungan ke Turki. Agenda kunjungan kerja ini sejatinya telah direncanakan sejak dua tahun lalu namun baru terlaksana pada tahun ini.

"Kunker ke Turki ini sudah pernah diajukan sejak dua tahun yang lalu, tapi karena ada pandemi maka baru bisa disetujui tahun 2022, yang dibahas pada 2021," kata Agung dalam rilis tertulis pada Kamis (19/5/2022).

Dirinya menerangkan bahwa anggaran yang digunakan dalam kunjungan kerja ke luar negeri tidak mengganggu proses penanganan pandemi COVID-19.

"Setiap AKD (Alat Kelengkapan Dewan) maupun Komisi yang ada di DPR, ada anggaran untuk kunker ke luar negeri. Tentu terkait dengan tugas dan kerja AKD di DPR," jelasnya.

Dalam kunjungan kerja ke Turki, BURT akan melakukan pertemuan khusus dengan sejumlah anggota parlemen, pemerintahan dan diakhiri di KBRI Turki.

Agung berharap dengan kunjungan kerja BURT ke Turki dapat mempelajari protokoler parlemen serta penggunaan anggarannya.

"BURT ingin mendengar secara langsung dari parlemen Turki, bagaimana posisi anggota parlemen di Turki dalam kaitan dengan protokoler anggota parlemen, fasilitas apa yang diterima oleh anggota parlemen Turki dan berapa anggaran yang digunakan oleh parlemen Turki," jelasnya.

Agenda kunjungan kerja BURT ini dilaksanakan pada 18-24 Mei 2022 mendatang.

Agenda DPR tengah disorot publik karena menggunakan anggaran yang bernilai fantastis. Mulai dari pengadaan gorden di rumah dinas anggota yang angkanya mencapai Rp43,5 miliar. Agenda ini ditentang habis-habisan oleh publik. Belakangan proyek ini dibatalkan.

Setelah itu, Kesetjenan DPR berencana melakukan pengecatan atau waterproofing atap Gedung Nusantara dengan total biaya sebesar Rp4,56 miliar. Senayan beralasan proyek ini harus dikerjakan demi merawat gedung parlemen.

Baca juga artikel terkait DPR atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky