Menuju konten utama

Protes Bamsoet ke Airlangga, Lodewijk: Tak Mungkin Diakomodir Semua

Sekjen Golkar Lodewijk mengatakan sulit bagi Airlangga untuk mengakomodir semua kader Golkar, baik pendukung Bamsoet maupun Airlangga di AKD DPR.

Protes Bamsoet ke Airlangga, Lodewijk: Tak Mungkin Diakomodir Semua
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) saat menghadiri pelantikan pimpinan MPR periode 2019-2024 di ruang rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz

tirto.id - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus membela ketua umumnya, Airlangga Hartarto yang dianggap oleh rival dia, Bambang Soesatyo atau Bamsoet tak mengakomodir pendukungnya mendapatkan jatah kursi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPR RI.

Menurut Lodewijk sulit bagi Airlangga untuk bisa mengakomodir semua kader Golkar, baik itu pendukung Bamsoet maupun pendukung Airlangga di AKD DPR. Apalagi, Golkar hanya mendapatkan tiga kursi ketua dan sisanya 12 wakil ketua di DPR RI.

“Tentu enggak bisa terakomodir semua. Kalau cerita, pengen semuanya diakomodir, ya enggak bisalah, pastilah [enggak bisa]," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (5/11/2019).

Menurut Lodewijk, Airlangga telah bertindak adil dengan menempatkan semua kader di komisi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Airlangga, kata Lodewijk, memahami akan timbul reaksi ketidaksukaan dari anggotanya yang merasa tak sesuai dengan komisi yang didapatkan.

"Rupanya semua orang mau Komisi I, kan tidak mungkin, maka tugas fraksi membagi komisi-komisi. Dia [Airlangga] membagi, membagi pasti ada yang tak sesuailah dengan keinginan," ucap Lodewijk.

Lodewijk menegaskan penempatan di komisi-komisi merupakan hak prerogatif seorang ketua umum partai. Ia tak tahu kalau nantinya Airlangga mengakomodir pendukung Bamsoet di komisi-komisi atau pimpinan AKD sesuai yang mereka inginkan.

"Itu hak prerogatif ketum, di mana tempat kosong saja kami belum tahu," kata Lodewijk.

Bamsoet sebelumnya bersuara soal loyalis-loyalis dia yang tidak diakomodir dalam AKD. Menurut Bamsoet, Airlangga tak membaca makna ia dan pendukungnya yang memilih rehat atau cooling down usai Bamsoet ditugaskan menjadi Ketua MPR.

Bamsoet menyesalkan Airlangga dan para pendukungya tak mencoba merangkul pendukung Bamsoet untuk tetap menjaga rekonsiliasi di internal Partai Golkar.

"Kemarin harusnya dibaca oleh teman-teman yang mendukung Pak Airlangga itu harus merangkul para pendukung-pendukung saya supaya mereka tetap menjadi bagian daripada Partai Golkar," jelas Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019).

Salah satu yang diharapkan Bamsoet adalah para pendukungnya seharusnya bisa mengisi posisi-posisi di Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR atau MPR RI. Namun, kata Bamsoet, tak satupun pendukung dia yang ditugaskan partai untuk mengisi AKD di parlemen.

"Tidak ada yang mengisi pimpinan alat kelengkapan dewan maupun komisi-komisi yang mereka inginkan. Bahkan ada yang minta di komisi tertentu tapi dia dapat di komisi yang mereka memang tidak berhendak," kata Bamsoet.

"Itulah barangkali mungkin saja yang membuat para pendukung saya lebih militan. Dan daerah-daerah melihatnya juga tidak ada niat baik untuk merangkul semua yang sedang berkontestasi di Partai Golkar," ucapnya.

Baca juga artikel terkait MUNAS GOLKAR atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Abdul Aziz