Menuju konten utama

Proses Vaksinasi COVID-19 di Indonesia yang Dilakukan Kemenkes RI

Proses vaksinasi COVID-19 di Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Proses Vaksinasi COVID-19 di Indonesia yang Dilakukan Kemenkes RI
Petugas menyuntikan vaksin kepada relawan saat uji klinis Vaksin COVID-19, Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Prima Mulia/NA/Pool/nz

tirto.id - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggelar simulasi uji coba vaksin COVID-19 di Puskesmas Abiansemal 1 yang terletak di Desa Blahkiuh, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Simulasi ini digelar selama 2 hari, yaitu pada tanggal 5 dan 6 Oktober 2020. Meskipun masih dalam tahap simulasi, vaksin yang diujikan dipastikan aman.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit M Budi Hidayat mengatakan bahwa vaksin ini terpilih setelah melalui sejumlah serangkaian tes dan telah teruji secara klinis.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa vaksin ini tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan.

Terkait prosesnya, simulasi uji coba vaksin COVID-19 di Puskesmas Abiansemal 1 dilaksanakan dengan mematuhi sistem alur.

Dilansir dari Antara, sistem alur adalah prosedur dan tata laksana bagi peserta yang akan menjalani uji coba vaksinasi, mulai dari datang ke puskesmas, pemberian vaksinasi, hingga setelah vaksinasi.

Sebelum divaksin, suhu tubuh peserta diperiksa terlebih dahulu. Setelah itu, tahap pertama vaksinasi yang disebut anamnase dimulai.

Pada tahap ini, peserta akan diskrining untuk mengetahui apakah ada komorbid atau penyakit penyerta yang diidap. Pemeriksaan fisik sederhana seperti pemeriksaan tekanan darah juga dilakukan.

Bila peserta terindikasi mengidap komorbid, maka akan diarahkan ke ruang pemeriksaan umum, lalu diberi surat rujukan. Peserta kemudian akan dirujuk ke rumah sakit.

Untuk peserta yang sehat, maka bisa menerima vaksinasi tahap pertama. Seusai disuntik, peserta akan diingatkan untuk datang ke vaksinasi yang selanjutnya, terhitung 14 hari sejak penyuntikan pertama diberikan.

Kemudian, peserta menunggu selama 30 menit untuk melihat apakah ada reaksi atau efek samping dari vaksin yang diberikan. Selama menunggu, peserta akan diberi sosialisasi mengenai protokol kesehatan dan penerapan pola hidup bersih dan sehat.

Dalam simulasi ini, kesehatan dan keselamatan tenaga kesehatan serta peserta vaksin menjadi hal yang utama. Para petugas kesehatan diwajibkan mengenakan APD level 2 serta apron.

Peserta vaksin pun diwajibkan untuk menerapkan 3M, yaitu mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, serta menjaga jarak aman antar peserta.

Ketika meninjau simulasi uji coba vaksin ini, Budi menilai pelaksanaan vaksinasi ini berjalan dengan baik. Semua tahapan sudah berjalan sesuai standar pelayanan vaksinasi.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah sukses menggelar simulasi uji coba vaksin COVID-19 di Kota Bogor, Jawa Barat. Puskesmas yang terpilih sebagai lokasi simulasi pertama adalah Puskesmas Tanah Sareal.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Hana Afifah Nuraini

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Hana Afifah Nuraini
Penulis: Hana Afifah Nuraini
Editor: Dhita Koesno