Menuju konten utama

Proses & Langkah dalam Melukis, Jenis, Teknik dan Bahannya

Sebuah lukisan mesti dapat menerjemahkan maksud tema, objek, dan gagasan secara representatif.

Proses & Langkah dalam Melukis, Jenis, Teknik dan Bahannya
Penyandang disabilitas melukis di kanvas yang disediakan diruangBalai Agung, Jakarta, Kamis (11/10/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Seni lukis adalah cabang dari seni rupa yang pengungkapannya diwujudkan melalui karya dua dimensional. Terdapat dua unsur seni lukis, yaitu garis dan warna.

Dilansir dari buku Seni Rupa SMP: Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis, dan Pameran oleh Eighteen Salasi, adapun dua pengertian seni lukis menurut para ahli.

Pertama, melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh.

Oleh karena itu, sebuah lukisan mesti dapat menerjemahkan maksud tema, objek, dan gagasan secara representatif. Kedua, seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar. Umumnya seni lukis memiliki ciri khas berdasarkan tema, corak, teknik, dan bentuk karya tersebut.

Jenis lukisan berdasarkan teknik dan bahan yang digunakan

1. Lukisan tempera

Lukisan tempera telah dikenal sejak zaman renaissance, cat yang dipakai akan diaduk dengan perekat yang biasanya dibuat dari putih telur atau sagu.

Umumnya, teknik melukis tempera akan dipakai untuk permukaan tembok, seperti lukisan di gua-gua. Lukisan tempera dahulu juga digunakan untuk menolak bala.

2. Lukisan al fresco

Lukisan al fresco dibuat dengan media dinding yang masih basah dan ditaburi bahan perekat. Lukisan teknik ini dapat ditemukan di istana Vatikan.

3. Lukisan al secco

Hampir sama dengan lukisan al fresco, perbedaannya lukisan al secco dibuat pada media yang telah kering. Teknik lukisan ini pernah dibuat oleh Leonardo Da Vinci di Gereja Santa Maria di kota Milan Italia.

4. Mozaik

Teknik Mozaik adalah teknik melukis dengan menempelkan pecahan atau lempengan pada dinding sehingga memunculkan objek tertentu. Bahan yang digunakan adalah pecahan keramik, porselen, potongan kertas, ataupun batu yang berwarna-warni.

5. Lukisan kaca

Umumnya, teknik lukisan kaca dilakukan dengan menggunakan kaca, timah, kuningan, dan tembaga sebagai penyambungnya sehingga membentuk lukisan.

Pertama kali, lukisan kaca dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitektur. Sementara itu, di Indonesia teknik lukisan kaca pertama kali berkembang sebagai seni industri rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat.

6. Lukisan cat minyak (plakat)

Media lukisan cat minyak adalah kanvas atau kain yang telah diberi cat dasar dan dicampuri larutan lem sehingga tidak tembus ke belakang ketika melukis.

7. Lukisan cat air (aquarel)

Bahan yang digunakan untuk lukisan cat air adalah cat berbentuk pasta dan dicampuri dengan air. Teknik ini dikenal dengan melukis menggunakan sapuan warna tipis sehingga hasilnya transparan, medianya adalah kertas.

8. Lukisan acrylic

Umumnya, hasil dari lukisan acrylic adalah lukisan dengan warna yang cerah menyala. Lukisan ini sering digunakan untuk berbagai eksperimen, seperti tas, sepatu, dan berbagai jenis kain lainnya.

9. Lukisan batik

Teknik lukisan batik, hampir sama dengan teknik membatik atau dengan menutupi permukaan kain, lilin, atau malam batik. Kain yang membentuk kain tersebut akan menghasilkan titik garis bidang ataupun ruang, sehingga menjadi sebuah gambar. Kemudian, hasil akhirnya akan dicelup ke larutan pewarna.

Langkah dalam melukis

Menurut buku Seni Budaya kelas IX, adapun beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam melukis berikut.

1. Memunculkan Gagasan

  • Mengembangkan imajinasi tentang ide yang dipikirkan atau dari pengalaman orang lain.
  • Melihat objek secara langsung, misalnya pantai, pegunungan, dan sebagainya.
  • Melihat dari buku atau majalah.
  • Melihat dari internet atau dokumen lain tentang lukisan.
  • Mengunjungi kegiatan seni lukis atau museum.
2. Media berkarya (bahan dan alat)

  • Menggunakan kertas, seperti manila, hvs, dan sebagainya.
  • Menggunakan tembok, dinding papan, ataupun media yang luas lainnya.
  • Menggunakan media alternatif, seperti kaca, cangkang telur, dan sebagainya.
  • Dapat menggunakan cat minyak, cat akrilik, dan sebagainya.

3. Menentukan teknik

  • Teknik aquarel (penggunaan warna transparan)
  • Teknik plakat (warna (tebal))
  • Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari, kuas, atau palet
  • Teknik tebal dan bertekstur
  • Teknik timbul (mozaik)

4. Membuat sketsa

Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisannya. Melalui sketsa, nantinya pelukis akan mengembangkan lukisannya dengan lebih sempurna. Lazimnya, sketsa hanya berupa goresan global dan tidak terperinci.

5. Mewarnai dan menyempurnakan lukisan

Mewarnai dan menyempurnakan lukisan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  • Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif).
  • Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spotlight), penegasan, dan penentuan gelap terang.
Kendati begitu, tidak semua langkah di atas dapat dijadikan acuan yang baku. Pasalnya, proses melukis menggunakan bahan yang satu dengan yang lainnya tidak sama, begitu pula dengan teknik yang digunakan.

Baca juga artikel terkait MELUKIS atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto

Artikel Terkait