Menuju konten utama

Propam Periksa Pengasuh Akpol Terkait Kasus Tewasnya Taruna

Divisi Propam Polri memeriksa sejumlah pengasuh Akademi Kepolisian Semarang terkait dengan kematian Brigadir Dua Taruna Mohammad Adam.  

Propam Periksa Pengasuh Akpol Terkait Kasus Tewasnya Taruna
(Ilustrasi) Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Djarot Padakova (tengah) di Polda Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/4/2017). ANTARA FOTO/R. Rekotomo.

tirto.id - Divisi Propam Mabes Polri memeriksa sejumlah pengasuh Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah terkait dengan kasus tewasnya Brigadir Dua Taruna Mohammad Adam.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djarod Padakova mengatakan pemeriksaan itu berlangsung pada Jumat (19/5/2017). Propam Polri turun tangan di kasus ini sebab para pengasuh Akpol Semarang merupakan polisi aktif.

"Karena para pengasuh ini polisi aktif, maka penanganan oleh propam," kata Djarod pada Jumat (19/5/2017) seperti dikutip Antara.

Ia menjelaskan pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui seputar pelaksanaan tugas dan tanggung jawab para pengasuh Akpol Semarang terhadap para anak asuhnya.

Sedangkan terkait proses penyelidikan, menurut Djarod, untuk dugaan penganiayaan yang dilakukan para senior taruna Akpol tersebut ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah.

Dia mencatat sebanyak 35 taruna tingkat II dan III telah diperiksa oleh penyidik Polda Jateng sebagai saksi dalam kasus tewasnya Taruna Adam. Para taruna tersebut berada di lokasi kejadian penganiayaan yang menewaskan Adam yang merupakan Taruna Tingkat II di Akpol Semarang.

Sementara ini, Adam, diperkirakan meninggal dunia setelah mengikuti apel pembinaan oleh para seniornya di luar kegiatan resmi sekolah. Dia diketahui meninggal dunia pada Kamis dini hari kemarin.

Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Condro Kirono memperkirakan kasus ini terjadi sebab ada senior yang tidak senang ketika melihat juniornya tidak disiplin saat pesiar (liburan).

"Jadi senior melihat juniornya tidak disiplin saat pesiar," kata Condro hari ini.

Lebih lanjut, Condro menjelaskan, para taruna junior itu dikumpulkan oleh para seniornya di luar kegiatan resmi, tepatnya gedung Flat A yang merupakan titik kumpul. Karena itu, menurut dia, penyidik masih terus melakukan pemeriksaan secara intensif para saksi yang terdiri atas taruna tingkat II dan III. Para saksi itu merupakan orang yang berada di lokasi kejadian.

Berdasar hasil autopsi tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Adam diperkirakan tewas karena gagal napas dan kekurangan oksigen. Hal itu terjadi sebab paru-parunya mengalami luka.

Sedangkan menurut hasil pemeriksaan luar, terdapat luka memar di bagian dada kanan, tengah, dan kiri jenazah Taruna Adam.

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN TARUNA AKPOL atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Hukum
Reporter: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom