Menuju konten utama

Progres Fisik Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Baru Mencapai 76%

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat progres pembangunan fisik KA cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 76 persen.

Progres Fisik Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Baru Mencapai 76%
Pengunjung melihat miniatur kereta cepat pada pameran Indo Trans Expo 2019 di JCC, Jakarta, Sabtu (14/9/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz

tirto.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat progres pembangunan fisik KA cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 76 persen. VP Public Relations KAI Joni Martinus menjelaskan, saat ini progres investasi proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung telah mencapai 85 persen.

KCJB akan beroperasi di jalur ganda sepanjang 142,3 km. Kemudian direncanakan berhenti di 4 stasiun yaitu Stasiun Halim (Jakarta), Karawang, Padalarang, dan Tegalluar (Bandung).

"Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung akan memberikan pilihan bagi masyarakat untuk bertransportasi dengan cepat dan selamat. KCJB juga diharapkan menjadi momentum agar dapat terealisasi transportasi-transportasi modern lainnya di Indonesia," kata dia dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8/2022).

Lebih lanjut, dia menjelaskan KAI melalui KCIC mempersiapkan KCJB semaksimal mungkin sehingga tes dinamis KCJB dapat dilakukan pada November 2022 bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20. Joni mengklaim pihaknya akan terus berkoordinasi dengan para stakeholder untuk pencairan PMN tersebut.

Sementara itu, dia juga menuturkan KAI akan mengelola PMN dengan akuntabel, transparan dan bertanggung jawab sehingga dapat mewujudkan transportasi kereta cepat dengan tepat waktu. Dengan adanya layanan kereta api cepat tersebut, diharapkan dapat turut meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di stasiun-stasiun pemberhentian.

Sebelumnya, usulan KAI untuk penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp4,1 triliun telah disetujui Komisi VI DPRI RI. PMN tersebut akan digunakan untuk memperkuat KAI dalam penyelesaian proyek Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung (KCJB).

Dukungan ini sangat penting bagi KAI untuk menjalankan penugasan dari pemerintah yaitu menyelesaikan proyek KCJB melalui PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) di tengah tantangan yang masih dilalui yakni pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir.

Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung akan menjadikan Indonesia dengan layanan kereta api cepat pertama di ASEAN. Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan memberikan alternatif transportasi kepada masyarakat yang ingin bepergian dengan cepat, aman, dan nyaman di antara kedua wilayah tersebut.

Joni merinci satu rangkaian KCJB terdiri dari 8 kereta dengan kapasitas sebanyak 601 pelanggan. Adapun kelas pelayanannya terbagi menjadi VIP Class sebanyak 18 pelanggan, first class sebanyak 28 pelanggan, dan second class sebanyak 555 pelanggan. Tarif yang akan dikenakan berkisar antara Rp250.000 hingga Rp350.000, namun saat ini tarif tersebut masih terus dikaji dalam berbagai aspek.

"Kecepatan maksimal yang dapat ditempuh KCJB yaitu 350 km per jam dengan waktu tempuh Jakarta - Bandung atau sebaliknya yaitu 36 - 45 menit saja,” kata Joni

Rancangan kereta cepat berjenis KCIC400AF terinspirasi dari satwa khas Indonesia yaitu komodo, dengan warna dominan merah dan putih. Harapannya, identitas Indonesia langsung muncul saat melihat desain kereta tersebut. Pada bagian interiornya, seperti di kursi terdapat sentuhan motif mega mendung khas Cirebon karena sebagian besar lintasan KCJB melintasi wilayah Jawa Barat.

Baca juga artikel terkait PROYEK KERETA CEPAT atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin