Menuju konten utama

Program Studi Pertanian Kurang Diminati Calon Mahasiswa

"Ekonomi kita akan kuat jika dibangun dengan pertanian yang kuat pula," kata Aam Bastaman.

Program Studi Pertanian Kurang Diminati Calon Mahasiswa
Ilustrasi Pertanian. Tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Calon mahasiswa kurang tertarik mengambil program studi (prodi) Pertanian di jenjang perguruan tinggi, menurut Rektor Universitas Trilogi Jakarta, Dr Aam Bastaman.

"Kami juga heran, calon mahasiswa kurang tertarik pada jurusan pertanian. Akhirnya perguruan tinggi pun rasional dan sedikit yang menawarkan program studi pertanian," ujar Aam di Jakarta, seperti dikutip Antara, Kamis (5/4/2018).

Dia menjelaskan hanya Universitas Trilogi yang menawarkan prodi Pertanian untuk wilayah Jakarta. Menurutnya, perguruan tinggi lain lebih memilih fokus ke program studi yang diminati calon mahasiswa seperti teknologi informatika maupun komunikasi.

"Tapi kami ingin meyakinkan mahasiswa untuk berani melawan arus. Ekonomi kita akan kuat jika dibangun dengan pertanian yang kuat pula," kata dia.

Konsep pertanian pada saat ini, kata Aam, berbeda dengan konsep pertanian dulu. Konsep pertanian saat ini haruslah berbasiskan urban terutama di perkotaan, bagaimana pemanfaatan lahan terbatas dilakukan secara intensif.

"Indonesia ini wilayahnya luas, tetapi tidak merata. Untuk itu perlu konsep pertanian yang disesuaikan dengan wilayah dan perlu kreativitas," jelas dia.

Aam menjelaskan setiap tahun ajaran baru, untuk program studi pertanian hanya satu kelas. Ke depan, dia berharap peminatnya akan semakin besar. Pihaknya juga akan bekerja sama dengan petani dan pengusaha pertanian.

Pernyataan Aam berbanding lurus dengan data PTN yang menyediakan prodi Pertanian di SBMPTN 2018. Dari 85 PTN hanya 13 yang membuka prodi Teknik Pertanian dan tak ada PTN asal Jakarta. Ada juga prodi Teknologi Hasil Pertanian dan prodi Keteknikan Pertanian.

Kuota yang disediakan pun tak ada yang mencapai 100 kursi. Universitas Padjadjaran (UNPAD) paling banyak menyediakan kuota untuk prodi Teknik Pertanian yakni 60 kursi di SBMPTN 2018. Kuota itu lebih kecil dibandingkan SBMPTN 2017 yang mencapai 75 kursi.

Pada prodi Teknologi Hasil Pertanian, hanya ada 11 PTN dengan kuota tertinggi dibuka oleh Universitas Jember (UNEJ) yakni 54 kursi.

Selain itu, hanya ada lima PTN yang menyediakan program studi Keteknikan Pertanian. Universitas Mataram (UNRAM) menjadi kampus yang paling banyak menyediakan kuota untuk prodi ini yakni 48 kursi.

Untuk mengetahui prodi yang berkaitan dengan Pertanian dan kuota yang dibuka oleh semua PTN untuk SBMPTN 2018, siswa atau calon pendaftar dapat menggunakan aplikasi pencarian berikut:

Baca juga artikel terkait SBMPTN 2018 atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora