Menuju konten utama
Kabinet Jokowi Jilid 2

Profil & Sejarah Karier Erick Thohir: Calon Menteri Jokowi?

Profil dan sejarah karier Erick Thohir dimulai sebagai pengusaha, kini namanya masuk sebagai salah satu kandidat menteri di Kabinet Jokowi Jilid 2.

Profil & Sejarah Karier Erick Thohir: Calon Menteri Jokowi?
Erick Thohir. AP Photo / Antonio Calanni

tirto.id - Erick Thohir termasuk salah satu orang yang dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 21 Oktober 2019. Sinyal bahwa pengusaha muda ini bakal menjadi menteri di Kabinet Kerja Jilid 2 pun kian menguat. Berikut ini ulasan singkat tentang profil dan sejarah karier Erick Thohir.

Lahir di Jakarta tanggal 30 Mei 1970, Erick Thohir adalah putra dari pengusaha nasional Mochamad Teddy Thohir yang nantinya turut merintis dan membesarkan Grup Astra International bersama William Soeryadjaya. Selain itu, Teddy juga menggerakkan jejaring bisnisnya di bidang sumber daya alam, properti, otomotif, media, restoran, dan lainnya.

Tak hanya Erick Thohir yang meneruskan jejak langkah ayahnya sebagai pengusaha. Dua saudaranya yakni Garibaldi “Boy” Thohir serta Rika Thohir juga berkiprah di kancah bisnis dan meraih kesuksesan.

Setelah meraih gelar sarjana dari Glendale University, California, Erick Thohir bertahan di Amerika Serikat untuk melanjutkan studinya ke California State University (CSU). Pada 1993, ia meraih gelar Master Business Administration dari universitas tersebut.

Pulang ke tanah air, Erick Thohir ternyata harus berusaha sendiri. Kendati berasal dari keluarga pengusaha, namun sang ayah, Teddy, tidak mengizinkan Erick bekerja di perusahaan miliknya. Erick harus berjuang sendiri dari nol.

Dari Mahaka ke Inter Milan

Dikutip dari buku 50 Kisah Sukses dan Inspiratif Diaspora Indonesia karya Fairuz Mumtaz (2014), Erick Thohir kemudian merintis karier bisnis dengan mendirikan Mahaka Group bersama tiga rekannya yakni Muhammad Luthfi, Wisnu Wardhana, dan R. Harry Zulnardy. Mahaka adalah perusahaan yang bergerak di bidang media.

Tahun 2001, Mahaka mengakuisisi Harian Republika yang saat itu tengah dilanda krisis keuangan dan nyaris bangkrut. Selain dibimbing ayahnya, Erick Thohir juga belajar dari mentor berpengalaman, yakni Jakob Oetama dari Kompas serta bos Jawa Pos kala itu, Dahlan Iskan.

Mahaka juga membeli Harian Indonesia, tulis Rifyal Qurban dalam buku Wujudkan Mimpimu! (2015), lalu diterbitkan ulang dengan tajuk Sin Chew-Harian Indonesia yang bertautan dengan Sin Che Media Corporation Berhad yang bermarkas di Kuala Lumpur, Malaysia, sebelum akhirnya dikelola sendiri.

Di bawah besutan Erick Thohir dan kawan-kawannya, Mahaka Group berkembang pesat. Selain Republika dan Sin Chew-Harian Indonesia, Mahaka juga menaungi Majalah Golf Digest Indonesia, Majalah a+, Majalah Parents Indonesia, Sportku.com, serta Penerbit Republika.

Untuk bisnis di sektor penyiaran, Mahaka membawahi Jak TV, Alif TV, Gen FM, Jak FM, Hot FM, feMale Radio FM, Delta FM, Mustang FM, Prambors FM, Most FM, hingga Kis FM. Erick Thohir juga mendirikan stasiun televisi tvOne dan portal Viva News pada 2008 bersama Anindya Bakrie. Sejak 2014, ia menjadi Direktur Utama Antv.

Jejaring bisnis Mahaka Group dan Erick Thohir lainnya meliputi Mahaka Advertising, Alive! Indonesia, Inspire Advertising, Rajakarcis.com, CardPlus, Deezer, Mahaka Sports, Mahaka Square, Mahaka Berinvestasi, dan masih banyak lagi.

Erick Thohir juga merambah ke ranah olahraga. Ia adalah orang Asia pertama yang memiliki klub basket NBA, yakni Philadelphia 76ers, sekaligus menguasai saham mayoritas klub sepakbola Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, DC United.

Tahun 2013, Erick Thohir membuat kejutan dengan mengakuisisi saham klub sepakbola raksasa di Liga Italia Serie A dari Massimo Morati. Tak lama kemudian, ia menduduki presiden klub yang punya sejarah besar di kancah sepakbola Eropa tersebut kendati nantinya sahamnya di La Beneamata ia jual lagi.

Erick Thohir sejak setahun lalu resmi menjadi direktur klub sepakbola Liga Inggris, Oxford United, yang berlaga di League One. Ia juga diketahui punya jabatan penting di salah satu klub termapan di Indonesia, Persib Bandung.

Jejak rekam dan prestasinya di sektor olahraga dunia, juga pengalamannya di kancah olahraga nasional termasuk sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), membuat Erick Thohir ditunjuk untuk memimpin perhelatan Asian Games 2018. Pesta olahraga terbesar Asia ini digelar di Jakarta dan Palembang.

Jelang Pilpres 2019, Erick Thohir dipercaya sebagai ketua tim pemenangan nasional pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin. Setelah menang, kini Jokowi tampaknya sudah mempersiapkan satu kursi di kabinet untuk Erick Thohir.

Baca juga artikel terkait KABINET JOKOWI-MARUF atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Politik
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH