Menuju konten utama
Obituari

Profil Areng Widodo: Kisah Sunyi Pencipta Lirik Syair Kehidupan

Areng Widodo, ayah dari Holly Caesar Indonesian Idol 2019, meninggal dunia Kamis, 31 Oktober 2019. Berikut profil musisi yang pernah disebut legend oleh Ari Lasso ini. 

Profil Areng Widodo: Kisah Sunyi Pencipta Lirik Syair Kehidupan
Ilustrasi Musik. tirto.id/Lugas

tirto.id - "Wooo, Mas Areng Widodo, legend."

Itu adalah pengakuan Ari Lasso saat seorang peserta, Holly Caesar memperkenalkan latar belakang, terutama ayahnya, kepada para juri ajang pencari bakat, Indonesian Idol 2019.

"Itu papa kandung?" tanya juri Maia Estianty. "Pantas musisi."

Holly memang tidak sekadar menjual nama besar bapaknya. Sebab, ia punya dua senjata sekaligus untuk meyakinkan para juri: Pertama, ia mahir bermain gitar. Kedua, ia menguasai teknik bernyanyi yang mumpuni.

Kemahiran bermain gitarnya ini terlihat saat Ari Lasso menyuruhnya memainkan alat itu. Sembari memuji, Ari menyampaikan: "Kalau dia lolos, boleh enggak ajarin aku main gitar sekali seminggu."

Sementara kemampuan bernyanyinya, Holly tunjukkan lewat lagu "Come Together" milik The Beatles. Kemudian disusul dengan duetnya bersama Bunga Citra Lestari di lagu "Pernah Muda".

Terakhir ia menyanyikan lagu "Syair Kehidupan" ciptaan ayahnya sendiri Areng Widodo yang dipopulerkan Achmad Albar. Atas kemampuannya itu, ia pun diloloskan ke tahap berikutnya.

Lantas siapakah Areng Widodo yang diakui Ari Lasso sebagai sosok legend itu?

Areng Widodo adalah musisi yang jauh dari hingar bingar sorotan media layaknya selebriti lain. Ia bahkan tidak menjadikan panggung sebagai media untuk melegitimasi jalan panjang karier musiknya. Ia justru memilih kesunyian menjadi orang di balik layar yang memberikan karpet merah kepada para-para musisi lain mencapai ketenaran.

Barangkali, kita mengenalnya sebagai pencipta lagu "Syair Kehidupan". Kendati demikian, Areng justru sudah meniti karier seninya sejak lama. Dari Salatiga, Jawa Tengah, Areng terpanggil untuk memulai aktivitas keseniannya di sekolah seni lukis di Yogyakarta. Di kota itu, ia pernah bergabung dengan Bengkel Teater WS Rendra.

Bengkel Teater didirikan Rendra pada pertengahan 1960-an. Kala itu, tempat ini menjadi semacam ruang berkumpul dan melahirkan banyak seniman. Salah satu musisi yang pernah bergabung di komunitas ini adalah Sawung Jabo (Sirkus Barock).

Jabo mungkin lebih terkenal sebagai anggota grup legendaris "Swami" dan "Kantata Takwa". Grup ini diisi oleh musisi beken seperti Iwan Fals, Jockie Suryoprayogo dan pengusaha Setiawan Djodi.

Dari sana, bakat Areng semakin terasah. Di sisi lain, ia juga pernah tercatat sebagai anggota band Golden Wing pada tahun 1975. Namun, hanya bertahan tiga tahun. Nama kolektif rock ini kembali diperbincangkan setelah masuk album kompilasi bertajuk Those Shocking Shaking Days: Indonesian Hard, Psychedelic, Progressive Rock and Funk 1970 – 1978 (2011).

Ia kemudian menjadi orang di belakang layar yang banyak menanggani lagu dan album dari penyanyi-penyanyi tersohor, seperti Nicky Astria. Dari tangannya pula, ia dan Ian Antono, menciptakan lagu "Jarum Neraka" (1985) yang kelak ikut mendongkrak nama lady rocker Nicky Astria.

Bukan itu saja, ia juga penulis lagu "Jam" dan bersama Yockie Suryoprayogo menulis lagu "Bebas Lepas", dua lagu yang juga dipopulerkan Nicky Astria dalam album Gersang (1987).

Karier musiknya sebagai orang di belakang layar juga dimantapkan dengan menjadi penata musik film, namanya bahkan sering dinominasikan sebagai penata musik terbaik Festival Film Indonesia, seperti Malioboro (1989), Jangan Renggut Cintaku (1990), Lagu untuk Seruni (1991) dan Boss Carmad (1991).

Namun, pada hari ini, dunia musik kembali berduka karena harus kehilangan salah satu musisi terbaik. Areng Widodo pergi pada Kamis, 31 Oktober 2019. Melalui akun Instagramnya, sang anak Holly Caesar mengatakan:

"Papa @arengwidodo_musisi_ Terima kasih buat ngenalin holly di musik, makasih udah jadi papa yang baik, maaf holly masih belum bisa bikin bangga papa, maaf sering bikin papa marah, maaf sering ngecewain papa, holly sayang banget sama papa, yang tenang pa disana, holly besok udah nyampe kok, pengen peluk papa :')."

Selamat jalan Areng Widodo.

Baca juga artikel terkait MUSISI INDONESIA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya