Menuju konten utama

Profil 5 Stadion Piala Eropa 2016 Prancis (Bagian 1)

Lima dari sepuluh stadion yang akan digunakan untuk penyelenggaraan Euro 2016 di Prancis adalah Stade de France, Stade de Lyon, Stade Pierre-Mauroy, Parc des Princes, dan Stade de Bordeaux.

Profil 5 Stadion Piala Eropa 2016 Prancis (Bagian 1)
Stade de Lyon. FOTO/SHUTTERSTOCK

tirto.id - Semarak Piala Eropa 2016 di Prancis tinggal menghitung hari. Sebanyak 24 tim nasional selaku peserta Euro 2016 telah mempersiapkan diri untuk menunjukkan peforma yang terbaik, serta berharap mampu merebut trofi kejuaraan sepak bola antar-negara paling bergengsi di benua biru itu.

Berikut ini profil singkat lima dari sepuluh stadion yang akan digunakan untuk menggelar pertandingan Euro 2016 yang berlangsung dari tanggal 10 Juni hingga 10 Juli 2016, dari babak penyisihan grup hingga final.

1. Stade de France

Stade de France adalah stadion terbesar di Prancis dan yang kelima di Eropa dengan kapasitas untuk 80.000 penonton. Tak ada klub yang menghuni stadion ini. Stade de France yang terletak di Paris merupakan kandang bagi tim nasional Prancis di laga-laga internasional.

Stade de France akan menjadi tempat untuk laga pembuka antara Prancis dan Rumania, tiga laga babak penyisihan grup lainnya, satu laga putaran 16 besar, satu laga perempatfinal, juga partai puncak alias final. Stadion yang dibangun untuk menyambut Piala Dunia 1998 ini menjadi saksi bisu aksi terorisme pada 13 November 201 lalu. Pelaku yang gagal memasuki stadion meledakkan diri di luar kawasan stadion dan mengakibatkan 130 orang tewas.

2. Stade de Lyon

Stade de Lyon adalah stadion baru untuk menggantikan stadion lama, Stade de Gerland, yang resmi dipakai sejak bulan Januari 2016 lalu. Markas salah satu klub papan atas Prancis, Olympique Lyon, ini memiliki kapasitas 67.000 tempat duduk.

Stadion ini akan menggelar empat laga babak penyisihan grup putaran final Euro 2016, satu pertadingan 16 besar, dan satu pertandingan semifinal. Stade de Lyon menggunakan rumput hibrida untuk membantu melindungi kondisi lapangan dari gesekan perlengkapan pemain dan air.

3. Stade Pierre-Mauroy

Stade Pierre-Mauroy berlokasi di pinggiran kota Lille dan dilengkapi atap yang bisa dipindahkan. Stadion yang memiliki kapasitas untuk 50.000 penonton ini dibuka pada Agustus 2012. Stadion ini pernah menjadi tuan rumah final Davis Cup 2014 antara Prancis melawan Swiss serta menjadi venue konser bintang pop dunia, Rihanna.

Stade Pierre-Mauroy adalah markas LOSC Lille Métropole dan sebelumnya memiliki nama Grand Stade Lille Métropole. Pada perhelatan Euro 2016 nanti, stadion ini akan menjadi tempat berlangsungnya empat laga babak penyisihan grup, satu laga 16 besar, dan satu laga perempatfinal.

4. Parc des Princes

Parc des Princes adalah markas Paris Saint-Germain {PSG), tim terkuat di Prancis saat ini. Stadion ini memiliki 45.000 tempat duduk. Bangunan saat ini, dibuka pada 1972, mengalami perluasan jelang Euro 2016. Stadion ini juga mendapat sentuhan dari kepala lapangan Aston Villa, Jonathan Calderwood, yang mengubahnya menjadi salah satu lapangan terbaik di Eropa.

Parc des Princes pernah dipakai untuk menyelenggarakan pertandingan final Piala Dunia 1998 di mana Prancis tampil sebagai juara. Pada perhelatan Euro 2016 nanti, stadion ini akan menjadi tempat digelarnya empat laga babak penyisihan grup dan satu pertandingan 16 besar.

5. Stade de Bordeaux

Kota Bordeaux dikenal atas wine-nya dengan produksi sekitar 800 juta botol per tahun, serta bangunan bersejarah yang lebih banyak dibandingkkan kota-kota lain di Prancis selain Paris. Salah satunya adalah stadion dengan nama lengkap Nouveau Stade de Bordeaux ini.

Pada 2015, Stade de Bordeaux dibuka setelah 26 bulan masa pembangunan dan menjadi markas baru klub sepakbola Les Girondins, menggantikan Stade Chaban-Delmas. Stade de Bordeaux memiliki kapasitas untuk 42.000 penonton dan akan menjadi tempat perhelatan empat laga babak penyisihan grup dan satu laga perempatfinal.

Baca juga artikel terkait EURO 2016

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Iswara N Raditya