Menuju konten utama

Pria Juga Perlu Periksa Payudara untuk Deteksi Kanker

Munculnya kanker pada pria bisa disebabkan sejumlah faktor seperti genetik dan gaya hidup.

Pria Juga Perlu Periksa Payudara untuk Deteksi Kanker
Ilustrasi kanker payudara pada pria. FOTO/iStock

tirto.id - Tak hanya perempuan yang punya risiko kanker payudara. Para pria juga memiliki kemungkinan untuk menderita kanker payudara. Oleh karena itu, pria juga perlu melakukan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) untuk mendeteksi kanker lebih dini.

Penyakit kanker timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Sel menjadi tumbuh tak terkendali dan pembelahannya melebihi batas normal, menyerang jaringan biologis di dekatnya, bermigrasi ke jaringan tubuh lain melalui sirkulasi darah, atau sistem limfatik.

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang tumbuh dan menyerang jaringan payudara, misalnya di saluran keluar air susu, lobulus atau pabrik penghasil air susu, dan jaringan lainnya.

"Pertama tentu harus meraba (sadari)," ujar spesialis obstetri dan ginekologi dari Prodia Women's Health Centre, Dr. Raditya Wratsangka, SpOG (K), seperti dikutip Antara.

Tak seperti pada perempuan, benjolan sebagai salah satu tanda yang perlu diwaspadai mengarah pada kanker relatif lebih mudah terasa pada pria.

"Biasanya pada laki-laki lebih mudah karena jaringannya tidak terlalu tebal dibandingkan perempuan. Jadi kalau ada benjolan akan cepat terasa, " kata Raditya.

Kemudian, berbeda dari wanita yang dianjurkan melakukan sadari pada hari ke-7 hingga 10 menstruasi (dihitung dari hari pertama menstruasi) setiap bulan, tak ada waktu khusus pria melakukannya.

Raditya mengungkapkan, munculnya kanker pada pria bisa disebabkan sejumlah faktor seperti genetik dan gaya hidup seperti kebiasaan merokok, kurang beraktivitas fisik, terlalu banyak minum alkohol dan kelebihan berat badan.

"Berhubungan dengan gaya hidup. Selain memang secara genetik dicari ada riwayat atau tidak, walau angkanya kecil," tutur Raditya.

Pemeriksaan payudara sendiri merupakan upaya untuk mendeteksi dini kanker payudara dan tidak mencegah munculnya kanker.

Cara Memeriksa Payudara Sendiri

Dokter spesialis bedah umum konsultan onkologi dari rumah sakit Pondok Indah-Bintaro Jaya, dr. Rachmawati, Sp.B(K) Onk menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan ketika mendeteksi payudara sendiri.

"Jangan lupa periksa area puting. Dipencet, diperhatikan ada tidak cairan yang keluar dari area puting. Tanda kanker payudara, puting mengeluarkan cairan," ujar dia dalam diskusi media di Jakarta.

Menurutnya, cairan yang keluar biasanya adalah darah dan ini muncul spontan selama empat minggu berturut-turut.

Selain cairan, puting payudara yang masuk ke dalam juga bisa menjadi pertanda kanker, walau memang harus ada pemeriksaan seksama oleh ahli kesehatan untuk memastikannya.

"Puting tertarik (ke dalam) juga bisa karena radang. Pasti ada tanda seperti nyeri atau kulit kemerahan. Kalau kanker biasanya ada benjolan keras di bagian puting," tutur Rachmawati.

Secara umum, ada empat bagian payudara yakni luar atas, luar bawah, dalam atas dan dalam bawah. Dari keempat area ini, kejadian kanker sering terjadi pada bagian luar atas, yakni 40 persen.

"Makanya raba juga bagian luar atas. Paling sedikit kejadian di bagian dalam, karena sudah dekat tulang, jaringan payudara menipis. Angka kejadiannya sekitar 6 persen," kata dia.

Saat melakukan pemeriksaan, gunakan tiga jari tangan yakni telunjuk, jari tengah dan jari manis serta dua ruas pertama telapak tangan karena paling sensitif.

"Arah perabaan tergantung nyamannya saja. Bisa dari arah luar ke dalam, dalam ke luar atau atas ke bawah," tutur Rachamawati.

Baca juga artikel terkait KANKER PAYUDARA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra