tirto.id - Drama Korea (drakor) Vagabond telah memasuki episode terakhir, yakni episode 16 dan akan tayang malam ini, Sabtu (23/11/2019) pukul 20.00 WIB di SBS.
Pada episode sebelumnya diceritakan, Oh Sang Mi akhirnya meninggal setelah dibunuh oleh orang suruhan Samael. Sebelum benar-benar tewas, Oh Sang Mi meninggalkan sebuah simbol di lantai dengan darahnya dan menyebut nama Samael.
Setelah Cha Dal Gun melaporkan pesan kematian Oh Sang Mi kepada pihak National Intelligence Service (NIS), Kang Joo Cheol dan Gi Tae Woong menduga bahwa ada pihak lain yang telah meneror pesawat penerbangan B357.
Orang tersebut adalah Samael, dan ia hanya memanfaatkan John & Mark beserta presiden Jung Kook Pyo. NIS juga mencurigai Perdana Menteri Hong Sun Jo dan Samael berada di pihak yang sama.
Cha Dal Gun sendiri menduga simbol yang ditinggalkan oleh Oh Sang Mi tersebut sangat mirip dengan tato yang dimiliki oleh Jerome. Kang Joo Cheol langsung memerintahkan anak buahnya untuk mencari simbol yang sama dengan tato tersebut, yang sepertinya adalah simbol untuk sebuah unit tentara bayaran.
Sementara itu, Kim Woo Gi telah diculik oleh Jerome dari Rumah Sakit Jiwa. Oleh karena itu, Go Hae Ri dan Gi Tae Woong yang datang untuk meminta keterangan dari Kim Woo Gi tidak menemukan apa-apa.
Jessica Lee sendiri mencoba membantu Cha Dal Gun untuk menemukan siapa Samael melalui Lily dan Kim Do Su. Sementara itu, untuk mencari tahu apa rencana perdana menteri Hong Sun Jo, Cha Dal Gun memutuskan untuk menemui Presiden Jung Kook Pyo. Akan tetapi, presiden yang tidak sadar dirinya dimanfaatkan memutuskan untuk tidak membantu Dal Gun.
Di sisi lain, Yoon Han Ki memutuskan datang ke markas NIS untuk menyerahkan bukti mengenai keterlibatan Presiden Jung Kook Pyo dengan John & Mark. Tentu saja, kemunculan Yoon Han Ki merupakan permintaan dari Hong Sun Jo.
Selain itu, protes dari masyarakat Korea untuk melengserkan presiden akhirnya menggema. Mereka meminta Presiden Jung Kook Pyo segera melepaskan jabatannya. Oleh karena itu, parlemen akhirnya melakukan voting terkait pelengseran presiden. Karena banyak anggota parlemen yang setuju dalam voting tersebut, akhirnya pelengseran Jung Kook Pyo akan segera diproses.
Melalui agen Vagabond, Go Hae Ri akhirnya mengetahui Jerome adalah salah satu tentara bayaran dari kelompok yang disebut “Black Sun”. Kekasih Michael yang memperkenalkan Michael dengan Jerome juga merupakan salah satu anggota “Black Sun”. Hal tersebut lantas diberitahukan Hae Ri kepada Cha Dal Gun.
Saat itu, Dal Gun berencana menemui Edward Park, pelobi senjata dari Dynamic Systems. Sebelum itu, Dal Gun mendapat sedikit informasi dari istri reporter Jo Bo Young yang asli, yang mana akhirnya membuat Dal Gun memiliki kesimpulan bahwa Samael adalah Edward Park.
Preview Vagabond Episode 16: Akankah Cha Dal Gun Selamat?
Dalam preview untuk episode selanjutnya, Cha Dal Gun dan Edward Park terlibat perseteruan. Akan tetapi, Dal Gun tidak bisa berbuat apa-apa ketika ia tahu orang-orang terdekatnya terancam dibunuh oleh Edward Park.
Dal Gun akhirnya terpojok, dan ia justru tertangkap oleh Edward Park. Untuk membungkam mulut Dal Gun, Edward memutuskan membunuh Dal Gun dan juga Kim Woo Gi dengan membakar mereka hidup-hidup di sebuah gedung kosong.
Lantas, mampukah Cha Dal Gun selamat dari kobaran api yang memangsanya? Jika Dal Gun selamat, maka ia harus segera memberitahu pihak NIS tentang siapa sebenarnya Samael.
Akan tetapi, jika Dal Gun menganggap itu semua terlalu berbahaya, karena mereka semua sedang diawasi pihak Edward Park, sepertinya ia harus mencari jalan keluar lainnya untuk segera menangkap Samael.
Menurut Nielsen Korea, Vagabond episode 15 yang tayang tadi malam telah berhasil memperoleh rating rata-rata sebesar 11,8 persen, 10,1 persen dan 8,7 persen untuk masing-masing bagian secara nasional, serta 12,1 persen, 10,4 persen dan 9 persen untuk wilayah metropolitan Seoul.
Jika tidak ada perubahan jadwal, maka Vagabond episode 16 akan tayang malam di SBS pukul 10.00 p.m KST atau pukul 20.00 WIB. Vagabond juga tersedia di platform streaming berbayar Netflix.
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Alexander Haryanto
