Menuju konten utama
Liga Spanyol

Presiden Klub Huesca Ditangkap Terkait Kasus Pengaturan Laga

Presiden Huesca juga beberapa pemain Primera dan Segunda Division ditangkap pada Selasa (28/5/2019) terkait dugaan pengaturan pertandingan Liga Spanyol.

Presiden Klub Huesca Ditangkap Terkait Kasus Pengaturan Laga
Ilustrasi wasit mengeluarkan kartu kuning. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Presiden Huesca, Agustin Lasaosa dan beberapa pemain Primera Division dan Segunda Division ditangkap oleh polisi Spanyol pada Selasa (28/5/2019) pagi waktu setempat. Ini adalah bagian investigasi kasus pengaturan pertandingan di Liga Spanyol pada musim 2016/2017 dan 2018/2019.

Dilaporkan oleh Jaime Candill untuk AS, bukan cuma Lasaosa yang ditangkap. Tetapi juga kepala staf medis Huesca, Galindo Lanuza.

Beberapa pemain yang cukup dikenal turut diamankan. Di antaranya adalah adalah Borja Fernandez yang baru saja pensiun dari Real Valladolid akhir musim ini. Fernandez yang pernah menjadi salah satu kapten tim yang bermarkas di Jose Zorilla, pernah berseragam Getafe, Real Madrid, Mallorca, Eibar, dan Deportivo de La Coruña.

Carlos Aranda (38 tahun) juga turut ditahan. Pemain jebolan Real Madrid ini pernah tampil untuk sederetan klub, termasuk Villarreal, Sevilla, Granada, hingga Numancia.

Ada pula Inigo López Montana, yang pernah bergabung di tim muda Atletico Madrid. Pada Januari 2019, ia bergabung dengan Deportivo La Coruna dengan kontrak selama enam bulan, setelah tak memiliki klub.

Penyerang Leeds United, Samu Saiz yang menghabiskan putaran kedua musim 2018/2019 dengan status pinjaman di Getafe, sempat dilaporkan turut tertangkap. Namun, muncul klarifikasi bahwa meski sang pemain kelahiran 22 Januari 1991 ini dalam penyelidikan, ia tidak ditangkap.

Selain itu mantan bek Real Madrid, Raul Bravo (38 tahun) juga mengalami hal serupa. Bravo disebut sebagai pemimpin para pemain yang diduga terlibat dalam pengaturan pertandingan dan taruhan.

Bravo adalah jebolan tim pemuda Real Madrid yang mulai bermain di tim utama kubu Santiago Bernabeu sejak 2003. Dia bertahan selama empat musim di klub tersebut. Ia sempat bergabung ke beberapa tim di Liga Yunani sebelum pensiun pada 2017 lalu.

Dikutip dari EFE, penangkapan terhadap para tersangka dugaan pengaturan laga dilakukan pada Selasa (28/5/2019) pagi. Selain itu, markas besar Huesca turut digerebek oleh polisi. Dari sana, polisi tampak mengamankan beberapa dokumen.

"Aksi polisi ini adalah kelanjutan dari komplain terkait dugaan pengaturan laga pada Mei 2018 di La Liga kepada otoritas Spanyol," ujar juru bicara La Liga dikutip BBC pada Selasa (28/5/2019).

Awal Mula Dugaan Pengaturan Laga

Kasus pengaturan laga di Liga Spanyol, mencuat setelah terjadi "pergerakan tidak biasa" di bursa taruhan terkait pertandingan antara Huesca kontra Gimnastic Tarragona di jornada (pekan 41) Segunda Division musim lalu, pada 28 Mei 2018.

Sekitar 1,5 jam sebelum laga berjalan, sudah ada banjir taruhan yang berasal dari Ukraina bahwa Nastic akan memenangi laga. Sepanjang babak pertama, taruhan dari Asia juga mengalir deras untuk hasil yang sama. Pada akhirnya, Nastic memang memenangi laga tersebut dengan skor 0-1.

Selain itu, dalam laga tersebut, terdapat jumlah taruhan besar yang menebak babak pertama akan tercipta skor 0-0, yang kemudian benar-benar terjadi pula.

Dikutip dari Marca, sejauh ini terdapat delapan laga di kompetisi Liga Spanyol yang diduga sudah diatur, meski tidak diketahui di divisi berapakah laga-laga tersebut. Satu yang pasti, laga-laga ini tidak berlangsung di Primera Division atau Segunda Division.

Baca juga artikel terkait LIGA SPANYOL atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus