Menuju konten utama

Presiden Jokowi Soal Dugaan Penembakan di Papua: Kita Tidak Takut

"Kita tidak akan takut oleh hal-hal yang seperti itu," ujar Presiden Joko Widodo menanggapi dugaan penembakan puluhan karyawan BUMN di Papua.

Presiden Jokowi Soal Dugaan Penembakan di Papua: Kita Tidak Takut
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua KPK Agus Rahardjo (tengah) dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif ketika menghadiri peringatan Hari Anti Korupsi Dunia (Hakordia) 2018 di Jakarta, Selasa (4/12/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Presiden Joko Widodo buka suara terkait dugaan penembakan puluhan karyawan BUMN di Papua. Ia mengatakan dirinya telah memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengecek kebenaran kabar tersebut.

"Karena ini masih simpang siur, ini masih perlu konfirmasi dulu kesana apakah betul kejadiannya seperti itu," kata Jokowi di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (3/11/2018).

Mantan Walikota Solo ini mengatakan menyadari pembangunan di Papua selain sering terkendala masalah medan, tetapi juga kerap terkendala masalah keamanan. Meski begitu ia menyatakan tidak takut.

"Kita tidak akan takut oleh hal-hal yang seperti itu," ujarnya.

Pada Minggu (2/12/2018), dilaporkan ada pembunuhan puluhan karyawan PT Istaka Karya yang sedang melakukan pengerjaan pembangunan jembatan Distrik Yall. Belum dapat dipastikan penyebab puluhan orang yang tewas.

Belum dapat dipastikan perkembangan terbaru dari dugaan pembunuhan ini akibat sulitnya komunikasi.

Kapolda Papua Irjen Polisi Martuani Sormin di Jayapura mengatakan, pengerahan aparat keamanan untuk menyelidiki dugaan pembunuhan ini sudah dilakukan sejak Senin (3/12/2018).

Namun, menurut Kapolda, jalan menuju lokasi dihalangi dengan dengan dahan-dahan pohon di sepanjang jalan, sehingga anggota kembali ke Wamena.

Pada Selasa (4/12/2018) pagi, anggota kembali diberangkatkan. Kapolda berharap evakuasi dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti.

Baca juga artikel terkait KASUS PENEMBAKAN DI PAPUA atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Hukum
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Maya Saputri