Menuju konten utama

Presiden Jokowi Harap PBLN Badau Mampu Tingkatkan Ekonomi

Presiden juga berharap agar PLBN ini mampu mencegah terjadinya penyelundupan-penyelundupan di perbatasan.

Presiden Jokowi Harap PBLN Badau Mampu Tingkatkan Ekonomi
Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Pemerintah berharap agar Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) bisa meningkatkan jumlah ekspor Indonesia dalam jangka panjang.

"Hari ini telah kita resmikan satu lagi Pos Lintas Batas Negara di Badau dan kita berharap dengan kondisi yang lebih baik akan membantu mendorong ekonomi di perbatasan daerah dan juga kita harapkan bisa juga mendorong ekspor dalam jangka panjang," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) seusai peresmian PLBN Badau, Kapuas Hulu, Kamis (16/3/2017).

Presiden juga berharap agar PLBN ini mampu mencegah terjadinya penyelundupan-penyelundupan di perbatasan.

"Kita ingin agar barang-barang selundupan stop tapi kita juga melihat fakta, jalan-jalan kecil, pelabuhan tikus, banyak sekali kita harus sadar kita ini negara pulau tapi apapun dengan kondisi PLBN seperti ini akan mengurangi," ungkap Presiden.

Sebelumnya, tepat pada 21 Desember 2016 lalu, Presiden Jokowi juga telah meresmikan PLBN Entikong, kabupaten Sangau, Kalimantan Barat, dan Jokowi juga rencananya akan meresmikan PLBN terpadu Aruk di kabupaten Sambas, Kalbar pada Jumat (17/3).

"Tadi saya mendapatkan informasi bahwa tahun yang lalu telah diekspor dari sini lewat Malaysia kurang lebih 70 ribu metrik ton CPO dan tahun ini saya pikir akan meningkat lebih banyak lagi karena sistem online di bea cukai akan sangat membantu sekali sehingga dokumen ekspor bisa 'online' dan memperlancar ekspor ke negara lain lewat Badau," kata Presiden menambahkan.

Saat memberikan sambutan dalam acara peresmian itu, Presiden juga mengaku bangga atas berdirinya tiga PLBN di Kalimantan Barat (Kalbar). Kendati demikian, Jokowi juga meminta agar di tempat itu dibangun pula pasar modern, sehingga bisa menciptakan roda-roda perekonomian.

"Tapi saya titip pesan, agar dibangun pasar modern di sini agar rakyat bisa menikmati, bukan hanya kantornya, tapi juga pasarnya. Tadi saya dibisiki Pak Menteri tahun ini dimulai, tahun depan selesai agar ada kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan masyarakat," kata Presiden dikutip dari Antara.

Jokowi mengatakan bahwa berdirinya PLBN tersebut diharapkan mampu membuat perekonomian di wilayah-wilayah daerah perbatasan kembali menggeliat.

"Karena ekspor-impor diintegrasikan dengan PLBN ini, kemudian barang-barang selundupan semuanya harus stop tidak boleh ada lagi, semuanya harus resmi jelas berapa pemasukan untuk negara dan rakyat bisa menikmati hasil perdagangan tadi," ujar Presiden.

Pemerintah daerah setempat, kata Presiden harus segera menjalankan sistem pengelolaan kawasan perbatasan yang terintegrasi.

"Ini penting agar kawasan sekitar PLBN bisa menjadi pusat-pusat ekonomi baru, zona pendukung juga harus dikembangkan untuk terminal barang, penumpang serta pusat perdagangan," kata Presiden.

Presiden juga sempat berdialog dengan salah satu kepala adat setempat yang akrab disapa Pak Uban yang meminta agar dibangun jalan pararel perbatasan dari Badau- Puring Kencana, bukan hanya Badau-Putussibau.

Menanggapi hal itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PU-PERA), Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa jalan pararel perbatasan sepanjang 849 kilometer sedang proses pengerjaan dan tinggal 170 kilometer sehingga ditargetkan akan selesai maksimal pada 2019.

Baca juga artikel terkait PEMBANGUNAN POS LINTAS BATAS NEGARA PLBN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto